IP-KI : Dengan Bahasa Ibu Kita Tanamkan Ideologi Pancasila

Medan, nusantaranews.co.id – Di Indikasikan Indonesia sudah dijadikan sasaran bagi Penggalangan Ideologi Ideologi Asing yang ingin menggantikan Nilai Nilai Luhur Pancasila sebagai Falsafah Bangsa dalam Kehidupan Bermasyarakat. Tanpa disadari WNI digalang oleh kekuatan Asing kemudian mendatangkan bencana terhadap tanah airnya sendiri. mereka mengira dengan mengawinkan Pancasila dengan Ideologi Asing akan membawa kemajuan bagi Bangsa Indonesia padahal justru membuat dan menambahkan kedangkalan Pancasila, membelotkan kiblat masyarakat, menanamkan bom waktu dalam diri Generasi Muda secara perlahan namun pasti dan menghilangkan Potensi.

Melihat kondisi ini  Ketua Umum Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) Bambang Sulistomo,Sip,M.Si bersama pengurus Dewan Pimpinan  Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia melakukan penelitian untuk mencari pola bagaimana Ideologi Pancasila menjadi Jiwa anak bangsa Indonesia.

Setelah dilakukan penelitian  oleh team Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia  diketua  Anshari Hamzah Bachtiar, SH dan dibimbing Prof. DR. MH. Matondang, SE, MA ditemukan pola cara tercepat bagaimana Ideologi Pancasila bisa menjadi Jiwa Anak Bangsa Indonesia, salah satunya  dengan memperankan Perempuan (ibu) Indonesia. Seorang Perempuan (Ibu) adalah yang mengandung, Melahirkan, Mendidik, Menjaga, Memelihara seluruh Manusia di Dunia ini.

Singkatnya apa yang terjadi ketika seorang ibu membisikan butir butir Pancasila pada bayinya, Ketika seorang ibu selalu mengenalkan Pancasila pada anaknya menjelang Remaja dan Ketika seorang ibu selalu mengingatkan anaknya yang sudah dewasa agar mengamalkan Pancasila.

Team yang dibentuk akan melaksanakan  uji coba di Sumatera Utara dengan bekerja sama DPW IP-KI Sumut dan elemen elemen masyarakta yang ada. Dengan Harapan Masyarakat sadar dan bersama sama memotivasi keluarganya memahami Pancasila dengan baik  demi terujudnya sikap dan nilai kehidupan masyarakat yang sesuai dengan pandangan hidup dan Falsafah Negara yaitu Pancasila.

(DR04)

Facebook Comments