Akhyar Nasution Berpesan Agar Soal Kebersihan Jangan Didebat, Tapi Dikerjakan

PESAN: Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution sampaikan pesan usai Sholat Jumat agar soal kebaikan khususnya kebersihan tidak lagi jadi perdebatan, tetapi harus dikerjakan.(Foto : Ist)
PESAN: Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution sampaikan pesan usai Sholat Jumat agar soal kebaikan khususnya kebersihan tidak lagi jadi perdebatan, tetapi harus dikerjakan.(Foto : Ist)

MEDAN ~Nusantaranews~ Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution menyerahkan bantuan pembangunan untuk Masjid Al Ikhlasiyah di Jalan Jermal XV, Gang Masjid Kecamatan Medan Denai, Jumat (24/1) siang. Dirinya berpesan agar soal kebaikan khususnya kebersihan tidak lagi jadi perdebatan, tetapi harus dikerjakan.

“Kehormatan bagi saya bisa hadir dan salat berjamaah di masjid ini. Bantuan ini adalah amanah dari rakyat untuk kita sampaikan kepada rakyat. Di tahun 2020, ini yang pertama kali. Jumlahnya memang meningkat dari tahun lalu, sebelumnya maksimal Rp40 Juta, sekarang Rp50 juta,” ujar Akhyar usai salat berjamaah.

Akhyar menyadari bahwa bantuan yang diberikan Pemerintah itu tidak bisa menyelesaikan pembangunan masjid secara menyeluruh. Namun ia yakin, setiap niat membangun rumah ibadah, pasti akan bisa selesai. Karena di dalamnya ada semangat meningkatkan ibadah.

“Ini sesuai rencana pemerintah, menjadikan Kota Medan religius. Semua warganya taat beribadah, mudah-mudahan. Jadi saya perhatikan, ini akan mudah selesainya,” sebut Akhyar.

Hadir pada agenda Safari Jumat tersebut diantaranya, Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago, Danramil 03 dan tokoh masyarakat setempat. Sementara mendampingi Plt Wali Kota, hadir Kadis Pariwisata Agus Sutiyono, Kabag Agama Adlan, Camat Medan Denai dan Lurah se Medan Denai.

Selain soal pembangunan masjid, Plt Wali Kota juga menyampaikan perkembangan pembangunan Kota Medan yang tidak kalah dengan kota-kota besar di Indonesia, termasuk infrastruktur jalan. Hanya saja, yang masih menjadi persoalan diantaranya kebersihan, dimana diperlukan kesadaran tinggi seluruh warga untuk membuang sampah pada tempatnya.

“(Kebersihan) Itu didapat dari gotong royong. Kalau tempat sampah, saya yakin warga bisa swadaya menyediakannya. Tidak perlu mahal, yang penting tidak berserakan,” sebutnya.

Begitu juga keberadaan mural di sejumlah tembok. Menurutnya itu adalah satu cara agar orang enggan membuang sampah, khususnya di lahan kosong seperti pinggiran jalan tol. Karena itu, Akhyar terus mengingatkan warganya, untuk ikut menjaga kebersihan dan tidak perlu ribut. “Dimana pun ini saya sampaikan. Jadi yang ini tak perlu didebatkan, tinggal kerjakan saja. Karena kalau sudah bersih, kan enak dilihat,” sebut Akhyar lagi.

Pesan berikutnya dari Akhyar adalah bagaimana menangkal bahaya narkoba di lingkungan masing-masing. Cara paling ampuh menurutnya, tingginya kesadaran diri, kepedulian kepada keluarga, tetangga dan lingkungan. Sebab, mengharapkan peran aparat hukum saja, tidak akan kuat.

“Kuncinya jangan pakai. Jaga diri, keluarga dan tetangga. Jangan pernah senang mendengar (kasus) begitu. Jangan juga merasa aman, belum tentu keluarga kita bisa dijamin. Kita harus jihad untuk ini. Menyelamatkan anak, bangsa dan umat dari kerusakan yang bersifat permanen ini,” jelasnya usai menyerahkan secara simbolis bantuan masjid kepada Ngadi selaku perwakilan BKM Al-Ikhlasiyah.

Soal menangkal bahaya narkoba jelas Akhyar, masyarakat harus menggunakan prinsip suplay and demand (penyediaan dan permintaan). Sehingga tidak perlu terlalu dipikirkan darimana dan bagimana masuknya narkoba ke tengah masyarakat. Tetapi bagaimana mengurangi ‘permintaan’.

“Nggak usah berdebat dari mana barangnya. Kalau tak ada yang beli, itu barang (narkoba) tidak akan laku. Jadi intinya, jangan pakai. Ini misi penyelamatan, untuk keluarga dan tetangga kita,” pungkasnya. (AS)

Facebook Comments