Dies Natalis 71 USU, Gerakan Transformasi Menuju Internasionalisasi Diimplementasikan Secara Nyata

DIES NATALIS: Rektor USU Rektor USU Prof Muryanto Amin, SSos, MSi, Pj Gubernur Sumut Hassanudin dan para guru besar USU berjalan menuju ruang Sidang Terbuka Dies Natalis ke-71 di Auditorium. (Foto: Humas USU)

MEDAN ~Nusantaranews– Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Sidang Terbuka Dies Natalis ke-71 di Auditorium, Selasa (24/10/2023). Sejumlah tokoh nampak hadir langsung maupun secara virtual di antaranya Ketua Majelis Wali Amanat Nurmala Kartini Pandjaitan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin dan penyanyi yang sedang naik daun Ghea Indrawari.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam sambutannya mengapresiasi program transformasi yang dilakukan Universitas Sumatera Utara. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang ia canangkan telah diterjemahkan USU dengan baik melalui berbagai program yang berdampak secara nyata untuk masyarakat.

“Sejak 2021, USU telah menjadi garda terdepan dalam gerakan Merdeka Belajar. Lebih dari 3.300 mahasiswa telah mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan para alumni program itu adalah alumni yang memiliki sumber daya manusia yang unggul serta akan mampu menjadi pemenang dalam era persaingan global,” ujar Nadiem.

Nadiem Anwar Karim berharap USU terus konsisten mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dan di usianya yang ke 71, dirinya yakin USU akan terus tumbuh dan mampu menjadi universitas berkelas dunia. “Selamat Dies Natalis ke-71 untuk USU mari terus bergerak serentak untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” katanya.

PIDATO: Rektor USU Prof Muryanto Amin, SSos, MSi yang memimpin sidang dalam pidatonya berjudul “Melaju Menuju Indonesia Emas 2045: Transformasi USU Membangun Human Capital. (Foto: Humas USU)
PIDATO: Rektor USU Prof Muryanto Amin, SSos, MSi yang memimpin sidang dalam pidatonya berjudul “Melaju Menuju Indonesia Emas 2045: Transformasi USU Membangun Human Capital. (Foto: Humas USU)

Rektor USU Prof Muryanto Amin, SSos, MSi yang memimpin sidang dalam pidatonya berjudul “Melaju Menuju Indonesia Emas 2045: Transformasi USU Membangun Human Capital” menegaskan bahwa di usianya yang ke 71, USU semakin berbenah. Mulai dari pemerataan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas kurikulum, riset dan inovasi.

Peringatan ini dijadikan sebagai momentum untuk merefleksikan diri atas segala upaya yang telah dilakukan Universitas Sumatera Utara, sejak tahun 2021, melalui transformasi di segala lini dalam Tridarma USU untuk melaju mencapai Desain Universitas Sumatera Utara 2020-2024 menjadi universitas berstandar internasional berciri keunggulan lokal,” ujar rektor mengawali pidatonya.

Rektor menjelaskan, gerakan transformasi yang telah dicanangkan dengan tagline “Transformation Towards The Ultimate” diimplementasikan secara nyata melalui Enam Program Prioritas yang telah ia canangkan sejak diberi amanah untuk menjadi Rektor Universitas Sumatera Utara Periode 2021-2026.

Dies Natalis Universitas Sumatera Utara ke-71, imbuh rektor, mengambil tema “Growing Together Through Innovation, Transformation and Sustainability”. Tema tersebut dipilih untuk menyatakan dan menggerakkan semangat tumbuh bersama yang dilakukan melalui inovasi, transformasi dan berkelanjutan. Proses pertumbuhan itu sendiri didorong melalui kolaborasi, inklusif, mengikutkan masyarakat dan industri secara partisipatif, dan membuka diri secara bersama dalam perbedaan yang ada.

“Inovasi, transformasi dan berkelanjutan adalah model pendekatan yang digunakan untuk pengembangan USU sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum yang mengemban misi menyukseskan agenda pembangunan nasional yang menyasar pada peningkatan SDM secara merata melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan, inovasi dan kreativitas, sikap dan etos kerja. Untuk menjalankan misi ini, maka melalui Sidang Terbuka Dies Natalis Ke-71, saya hendak menyatakan semangat USU untuk terus Melaju Menuju Indonesia Emas 2045,” tegas rektor.

Prof Mury mengatakan, transformasi untuk akselerasi pembangunan human capital Indonesia telah dan sedang terjadi di USU. Akselerasi itu direfleksikan melalui model pengembangan yang inovatif, inklusif dan integratif pada bidang pendidikan dan pembelajaran, riset/publikasi dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang pengembangan enterprise dan kerjasama global. Pengembangan ini disokong oleh strategi digitalisasi proses bisnis di lingkungan USU yaitu membangun dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional melalui program prioritas adaptasi tugas tridarma, tata kelola yang adaptif, dan digitalisasi kampus.

“Melalui strategi pengembangan itu, Universitas Sumatera Utara akan menjadi Innovative, Entrepreneurial dan Global University pada akhir Rencana Jangka Panjang USU 2015-2039 serta memimpin keunggulan akademik di TALENTA USU,” tegasnya.

Program prioritas penting dalam transformasi tridarma yang telah dilakukan USU sejak tahun 2021, mencakup: pertama dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yaitu telah melaksanakan Program MBKM Mandiri Mitra Universitas Sumatera Utara.

Kedua di bidang riset, dilaksanakan dengan mendorong dan memfasilitasi riset kolaborasi dengan universitas dalam dan luar negeri, riset yang unik dengan keunggulan khusus misalnya di bidang kesehatan dan kehutanan seperti memfasilitasi kerja sama riset PUI Mangrove USU dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan kerja sama riset kesehatan FK USU dengan Singhealth Singapore merupakan sebagian bukti terakselerasinya peningkatan kualitas dan kuantitas hilirisasi penelitian di USU.

Ketiga di bidang pengabdian kepada masyarakat, dilakukan melalui kegiatan desa binaan dan berbasis komunitas. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dilakukan dengan pola pengembangan teknologi tepat guna dari inovasi dosen dan mahasiswa yang diterapkan serta dihibahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Prof Mury menjelaskan, transformasi-tranformasi yang telah diimplementasikan itu membawa dampak signifikan bagi perkembangan USU. Hal itu terlihat dari pelbagai prestasi yang diraih USU mulai level nasional sampai internasional. Universitas Sumatera Utara telah mendapatkan pengakuan sebagai universitas berkelas dunia sejak 2021. Untuk meningkatkan pengakuan itu, maka sivitas akademika USU harus memperluas wawasannya melalui interaksi dan kolaborasi dengan ilmuwan dan praktisi terbaik di dunia.

Meskpun meraih sejumlah prestasi yang bergengsi dan telah mendapat pengakuan dunia, kata Prof Mury, proses tranformasi di USU masih akan terus dilakukan. Program prioritas terus diimplementasikan, kelembagaan dan tata kelola yang adaptif terus dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Universitas Sumatera Utara.

Rektor menjelaskan, hal pertama yank peningkatan layanan birokrasi kampus terus dilakukan dengan menambahkan berbagai layanan digital kampus. Proses administrasi akademik dan nonakademik dipersingkat, layanan tatap muka dikurangi dan dapat diselesaikan menggunakan sistem informasi yang andal.

“Kedua layanan pendidikan Universitas Sumatera Utara terus menghasilkan lulusan unggul yang berkualitas, produktif dan berkepribadian. Seluruh dosen mengadaptasi model pembelajarannya yang didukung oleh sistem digital learning. Ketiga, ekosistem riset dan inovasi akan diperkuat melalui tata kelola Riset TALENTA USU. Riset kolaborasi antara dosen USU, ilmuwan dunia, praktisi/profesional, dan mahasiswa menjadi prioritas penting yang menghasilkan luaran tulisan jurnal internasional bereputasi dan inovasi dengan TKT yang tinggi,” katanya.

Keempat, pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) harus berbasis inovasi dan memenuhi indikator Sustainable Development Goals (SDGs). Setiap kegiatan PkM harus dapat diukur secara kuantitatif perubahan yang terjadi di lokasi pengabdian dan memberikan dampak ekonomi masyarakat. Kelima, penguatan internasionalisasi Universitas Sumatera Utara melalui Program Enhancing Quality Education for Internasional University Recognition (Equity) di antaranya kegiatan international mobility student and staf, membangun jejaring konsorsium internasional, sabbatical leave, fellowship, collaborative research, dan penguatan kurikulum internasional.

Keenam, pengembangan dan penguatan infrastruktur serta pemanfaatan aset Universitas Sumatera Utara dilakukan melalui program penguatan bisnis internal maupun kerjasama dengan industri. Ketujuh, penguatan digitalisasi melalui pengembangan sistem informasi yang difokuskan untuk mengintegrasikan dan mengeliminasi seluruh sistem informasi yang sudah usang (obsolete), mengembangkan sistem informasi baru yang diperlukan untuk mendukung langkah integrasi tersebut.

“Kedelapan, Enterprise Kampus dan Kerjasama Internasional akan terus dilakukan melalui pengembangan HKI, hasil riset dan bisnis rintisan, hilirisasi produk hasil penelitian, dan kerjasama komersialisasi dengan industri dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.

Rektor juga  melaporkan tentang penataan infrastruktur yang menjadi program pendukung yang sangat penting (essential support programme). Pada tahun- tahun mendatang, Universitas Sumatera Utara tidak akan pernah berhenti melakukan pembenahan infrastruktur seperti ruang kelas dalam bentuk smart classroom, laboratorium berstandar internasional, penataan taman yang mendukung suasana akademik dan kampus hijau, fasilitas umum untuk wellbeing warga kampus dan pembangunan serta pengembangan unit penunjang akademik dan unit usaha USU dengan mengandalkan tidak hanya pendanaan internal, namun juga memaksimalkan pendanaan eksternal dari sumber-sumber lain yang sah.

“Setelah berdirinya Digital Learning Center Building di USU, satu-satunya Gedung Pusat Pembelajaran Digital di Indonesia, maka penguatan sarana prasarana pembelajaran berbasis teknologi digital terbaru beserta pendukungnya akan dilakukan tanpa henti. Rencana pengembangan fasilitas kampus USU ke depan sebagai upaya kita bersama untuk menjadikan USU sebagai the Ultimate World Class University,” tegas Prof Mury.

Sidang Terbuka Dies Natalis ke-71 sendiri ditutup dengan penampilan dari Ghea Indrawari yang sebelumnya memberikan motivasi kepada mahasiswa USU untuk terus berkarya dan tetap memperhatikan masalah kesehatan mental. “Jangan terlalu keras pada diri sendiri, dan sayangilah diri sendiri. Lagu Jiwa yang Bersedih, merupakan pengalaman pribadi saya untuk bisa keluar dari persoalan-persoalan remaja yang saya hadapi,” katanya.(Agus S)

Facebook Comments