Garda NasDem Sumut : Ganti Menpora dan Evaluasi LADI

Defri Noval Pasaribu, SE, Ketua Garda Pemuda NasDem Dewan Pimpinan Wilayah Sumatera Utara

Medan, Nusantaranews.co.id – Tak berkibarnya sang Merah Putih dalam ajang Piala Dunia Bulutangkis, Thomas Cup 2020 di Ceres Arena, Aarhus Denmark pekan lalu, adalah tragedi luar biasa bukan hanya bagi dunia olahraga kita, namun menjadi sebuah tragedi bagi bangsa Indonesia.

Demikian dinyatakan oleh Ketua Garda Pemuda NasDem Dewan Pimpinan Wilayah Sumatera Utara, Defri Noval Pasaribu, SE, Rabu (20/10/2021) di Rumah Restorasi, kawasan Ekawarni Medan.

“Tak berkibarnya sang Merah Putih saat Tim Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2020 tidak hanya sebuah tragedi dalam bidang olahraga bulutangkis tapi menjadi tragedi bagi bangsa Indonesia,” tukas Defri Noval.

Sikap abai dan tak bertanggungjawab Menpora, menjadi penyebab Indonesia menerima sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA).

Karenanya, Presiden Jokowi segera menindak Menpora dan mengganti dengan sosok muda yang serius pada olahraga.

“Presiden harus mengganti Menpora. Masih banyak tokoh muda Indonesia yang lebih mampu bekerja dan mengerti soal olahraga,” tandasnya.

Diketahui, sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA) bukan tiba tiba terjadi. Kabarnya jauh jauh hari, WADA sudah memberikan warning pada Indonesia untuk mengirim sample test atlet Indonesia.

“WADA bukan tiba tiba memberikan sanksi pada Indonesia. Tetapi menurut kabar yang layak dipercaya, WADA sudah beberapa kali memperingatkan Indonesia untuk mengirim sampel test doping,” ujarnya.

Akibat tak menggubris warning dari WADA tersebut, maka Indonesia terkena sanksi. Lalu siapa yang paling bertanggung jawab akan hal ini?

“Tentu saja Menpora. Menpora harus bertanggungjawab. Karena akibat ketidakperduliannya, menjadikan Indonesia terkena sanksi,” tandas Defri lagi.

Pengibaran bendera negara dalam ajang olahraga adalah sebuah pengakuan internasional bagi negara pemenang di ajang olahraga

“Akan terasa ironi, jika menjadi pemenang tanpa dibarengi berkibarnya bendera Indonesia. Dan hal itu telah dialami oleh Indonesia diajang Piala Thomas baru lalu,” jelas Defri Noval.

Bahkan tak menutup kemungkinan pada ajang olahraga lain, sang Merah Putih tak berkibar lagi.

Dihadapan, dunia olahraga Indonesia akan menyelengarakan dan mengikuti beberapa even olahraga. Seri Balap di Sirkuit Mandalika, Piala Asia, AFF dan ajang Sea Games.

“Bayangkan, jika Indonesia masih terkena sanksi. Di ajang olahraga tersebut, Sang Merah Putih masih belum bisa berkibar. Betapa dahsyat akibat sikap abai Menpora. Maka tindakan tegas pada Menpora sangat logis dan harus diambil. Agar ke depan pejabat negara tak main main pada masalah seperti ini,” papar Defri.

Selain itu, Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) juga harus di evaluasi menyeluruh. LADI harus diisi oleh orang orang yang berkompeten dan bukan orang orang yang menyepelekan sportivitas dan regulasi internasional.

“Evaluasi Lembaga Anti Doping Indonesia secara menyeluruh. Ganti dengan orang orang yang paham dan menjunjungi nilai nilai sportivitas serta patuh akan mekanisme dan regulasi internasional di bidang olahraga. Jangan tahunya lobby dan lobby mengabaikan mekanisme dan regulasi. Ini akibatnya bagi kita, Merah Putih tak berkibar mengharumkan Negara,” tutup Defri Noval Pasaribu, SE.

(Mus – BD01)

Facebook Comments