Institut Kesehatan Helvetia Penyuluhan Kesehatan Bangun Generasi Muda Berkarakter pada Anak SD

PENYULUHAN: Dosen dan mahasiswa Insitut Kesehatan Helvetia foto bersama dengan guru dan siswa SD Negeri Nomor 060849 Medan, usai Penyuluhan Kesehatan.(Foto: Istimewa)
PENYULUHAN: Dosen dan mahasiswa Insitut Kesehatan Helvetia foto bersama dengan guru dan siswa SD Negeri Nomor 060849 Medan, usai Penyuluhan Kesehatan.(Foto: Istimewa)

MEDAN ~Nusantaranews–  Dosen dan mahasiswa Insitut Kesehatan Helvetia menggelar pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Dasar (SD) Negeri NO. 060849 Jalan Karya II, Kelurahan, Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, pada Kamis (10/02/2022).

Para Dosen memberikan penyuluhan kesehatan membangun generasi muda yang berkarakter pada anak sekolah melalui perilaku hidup bersih dan sehat di masa pandemi Covid-19.

Tim diketuai Dosen Prodi D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan Sri Juliani, SKM, M.Kes. Dengan anggota, Dosen Prodi  D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan Nurrahmaton, SST, M.Kes. Bersama anggota mahasiswa Prodi D4 Kebidanan, Elviera Octaviani, Putri Hidayah Sayekti, dan Silvia R Simanjuntak. Didampingi Guru Kelas VI di SD Negeri No. 060849 Jalan Karya II, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat Kota Medan.

Dosen Prodi D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan Sri Juliani, SKM, M.Kes menjelaskan, pengabdian masyarakat ini, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan pada murid sekolah dasar. Khususnya kelas enam melalui penyuluhan kesehatan membangun generasi muda yang berkarakter pada anak sekolah melalui perilaku hidup bersih dan sehat di masa pandemi Covid-19.

Target pengabdian kepada masyarakat ini, ujar Sri Juliani, agar anak SD mengerti melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di masa pandemi Covid-19. Baik selama di sekolah, di rumah maupun lingkungan masyarakat. Guna membangun generasi muda berkarakter mulai masa anak-anak.

“Dijelaskan melalui penyuluhan yang diberikan, pada masa pandemi Covid-19 masih sangat dibutukan informasi yang benar dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat. Olahraga yang teratur dan terukur. Memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan,” papar Sri Juliani.

Usia sekolah, kata Sri Juliani, merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS. Baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

“PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu dan mau serta mampu mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat,” papar Sri Juliani.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, jelas Sri Juliani, sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

“Diharapkan dengan penyuluhan ini dapat merubah perilaku yang dapat dilaksanakan oleh anak-anak, serta menambah pengetahuannya mengenai Perilaku Hidup bersih dan Sehat, tambahnya.

Sementara itu, para peserta sangat semangat dan antusias dalam kegiatan ini. Ilazilla Andini dan Barri Muhammad Syihab mengatakan, melalui kegiatan penyuluhan yang diberikan disekolah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.“Kami senang dengan adanya kegiatan ini. Kami berjanji akan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari dan memberi tahu ayah ibu kami mengenai penyuluhan yang sudah disampaiakan,” ujarnya.(AS)

Facebook Comments