Ketua Bakomubin Jaini Purba “Himbau Umara Tidak Libatkan Ulama Itu Keliru”

Ketua Bakomubin Jaini Purba
SERGAI~Nusantaranews~Ketua Badan Kordinator Muballigh Indonesia ( Bakomubin ) Kota Medan Jaini Purba, S.Sos.I, M. Sos turut menanggapi serius  terhadap himbauan Alamsyah , SH terhadap Bupati Serdang Bedagai agar tidak melibatkan Ulama dalam urusan  apapun kecuali urusan agama.
Himbauan tersebut sedang viral di media social dimana ketika itu Alamsyah memberikan statemen tersebut usai  mendampingi Kliennya  membuat laporan di Mapolres Sergai pada tanggal 24 Pebruari 2022.
Kepada wartawan, Jumat (25/2/2022) Jaini mengingatkan bahwa Ulama dan Umara itu mesti jalan seiring setujuan, saling bekerja sama dalam menjalankan roda pemerintahan demi kesejahteraan ummat. Bahkan dalam hal itu, Jaini menuturkan ayat alqur’an surat An-Nisa ayat 59 yang berbunyi” Wahai orang yang beriman taatilah Allah dan Rasul Nya dan Ulil Amri diantara kamu. Berhubung Nabi dan Rasul  telah wafat maka Ulama lah selaku pewarisnya, sebuah hadits dinukilkan “ Al Ulama’u Waratsatul Anbiyaa”  Ulama adalah pewaris nabi jelasnya
Jaini menambahkan ayat tersebut memberikan petunjuk  bahwa Ulama dan Umara itu disandingkan sebagai bentuk idealis penanggung jawab kemaslahatan umat. Alangkah naifnya bila Umara tidak melibatkan ulama dalam menjalankan pemerintahannya yang justru bisa kehilangan keberkahan .
Menurutnya apa yang dilakukan Bupati Serdang Bedagai Bapak.H.Darma Wijaya sudah sangat tepat. Beliau melibatkan para ulama khususnya di Serdang Bedagai dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang dijalankannya.
Kebijakan itu pulalah yang menurut Jaini, yang juga selaku Ketua Generasi Islam Simalungun GEMAIS  Serdang Bedagai, “Alhamdulillah pak Wiwik menepati janjinya. Insya Allah Keberkahan tercurah di Serdang Bedagai, terbukti pembangunan sudah merata dimana mana, setiap bulan kita dengar bapak bupati meresmikan pembangunan jalan, gedung dan jembatan di Serdang Bedagai”.
“malah beliau menjalankan safari dakwah Dambaan yang dilaksanakan dari masjid ke masjid di Serdang Bedagai yang tentunya melibatkan Ulama”, sebut Jaini.
Jaini menambahkan bahwa menurutnya Ulama itu adalah representasi sekaligus pengawal Ajaran Al Quran dan Hadits, sedangkan Umara merupakan Implementator kebijakan universal yang digariskan Oleh Ulama, yah sederhananya  ibarat Legislatif dan Eksekutive lah Ulama dan Umara itu, tambahnya.
Kembali menyikapi himbauan Alamsyah yang menghimbau agar Bupati Serdang Bedagai tidak melibatkan Ulama dalam hal apapun kecuali urusan agama, menurutnya juga keliru. Bahwa meski ada urusan yang tidak terkait langsung dengan agama namun sejatinya urusan tersebut terhubung dan saling mempengaruhi, maka disitulah juga perlu keterlibatan ulama yang juga sebagai masyarakat.
Menutup, sikapnya terhadap himbauan Alamsyah, jaini mencontohkan pemerintahan yang dilakukan Presiden  Jokowi adalah pemerintahan yang sangat mengakomodir dan melibatkan Ulama, tak tanggung tanggung bahkan beliau memilih wakilnya Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Penjelasan yang berbeda disampaikan oleh Pengacara Alamsyah SH ketika dikonfirmasi wartawan soal himbauannya kepada Bupati Sergai agar tidak melibatkan para ulama dalam berbagai kegiatan kecuali urusan agama mengatakan “Boleh dilibatkan dalam pembangunan terkhusus bidang keagamaan, maksud dari statement saya seperti masalah Pansel (Panitia seleksi), dan ke depannya masalah- masalah lain yang diberikan SK (Surat Keputusan) khusus.
Karena mengantisipasi seperti hal yang terjadi dalam Pansel dinas pendidikan yang akhirnya dipelintir orang seolah-olah terjadi penghinaan terhadap ulama. Di Sergai ini tidak ada yang menghina ulama, karena mayoritas Sergai adalah muslim,…semua itu untuk menghindari agar tidak terjadi polemik jika ada masyarakat yang keberatan dan mengkritik.
Ulama  harus lebih ditugaskan untuk kepentingan yang kaitannya dengan agama, pembangunan SDM (perlu agama).Ujar Alamsyah.(SB01)
Facebook Comments