ODP 618 PDP 11 Orang Bupati Soekirman ” Warga Sergai Jangan Pulang Kampung” 

Bupati Sergai  Ir.Soekirman  juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID19 didampingi Sekdakab HM Faisal Hasrimy AP MAP, Kadis Kesehatan dr. Bulan Simanungkalit M.Kes.MM para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sergai  saat video conference dengan Gubsu Edy Rahmayadi
SERGAI~Nusantaranews~Bupati Sergai Ir. H. Soekirman meminta warga Sergai yang ada diluar untuk tidak kembali ke Sergai atau pulang kampung baik itu pasca lebaran maupun tidak. Hal ini agar penyebaran virus covid-19 tidak masuk ke Sergai.
” Saya berharap warga Sergai untuk menahan diri untuk tidak pulang kampung ke Sergai demi keselamatan keluarga dan diri kita sendiri” papar Soekirman saat di cecer wartawan usai menggelar video conference dengan gubernur Sumut Edy Rahmayadi  di Posko pusat Informasi Penanganan Percepatan Covid-19 tepatnya di rumah dinas Bupati Sergai.
Lanjut Soekirman yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID19 didampingi Sekdakab HM Faisal Hasrimy AP MAP, Kadis Kesehatan dr. Bulan Simanungkalit M.Kes.MM para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sergai mengatakan Warga  Sergai  berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 618 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 11 orang.

Dalam telekonference dengan Gubsu, bupati melaporkan juga bahwa sampai hari ini pantauan dari 20 Puskesmas rumah sakit yang ada di Serdang Bedagai kita yang positif konfirmasi nol dan ini terus berlanjut tetap nol. Namun demikian, sambungnya, kami ingin mengusulkan kepada Gubernur tentang APD terutama hazmat atau baju yang aman dengan 20 Puskesmas kami kira memerlukan sekitar 100 baju hazmat untuk dokter dokter dan paramedis.

kemudian untuk alat rapid test  sudah menerima 40 alat dan itu masih sangat kurang. kemudian untuk masker berstandar nasional  terus berupaya dan dana tak terduga yang telah dipakai dari dana APBD jumlahnya 449 juta sementara dana regulasi sesuai petunjuk Menteri keuangan di Serdang Bedagai tahap 1 sejumlah 15 miliar yang hari ini gugus tugas Covid-19 akan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan akan membuat rencana untuk kedepannya.

Bupati juga usul karena memasuki musim tanam kondisi pangan dengan 60 kilang padi yang ada di Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi diperkirakan masih aman ditambah stop dari Bulog dan petani Sergai  sudah turun benih awal April ini dan mohon kepada lembaga terkait dan Dinas Pertanian agar sarana produksi terutama pupuk subsidi betul-betul tersedia menjelang bulan Ramadhan ini sehingga petani-petani kita tidak lagi diberatkan dengan kesulitan sarana produksi.

Kemudian pemkab Sergai juga sudah merencanakan social safety net dengan memberikan bantuan kepada masyarakat di luar PKH atau program keluarga harapan antara lain guru-guru honorer penyuluh wartawan dan jurnalis yang peredarannya sangat dipersempit karena social distance dan maka kami sedang memikirkan agar ada bantuan yang kami ambil dari social safety net tersebut.

Dalam kesempatan itu Gubsu Edy Rahmayadi mengingatkan tetap jaga jarak dan menggunakan masker kemanapun pergi.

Yang kedua, ada tempat-tempat simpul sebagai rumah sakit rujukan Tapanuli Utara Padang Sidempuan dan yang ke-4 di Simalungun dan yang kelima di Nias. update akan segera dipenuhi guna mengatasi kesulitan tenaga medis dalam menangani Corona dengan begitu banyaknya TKI yang pulang dari luar negeri melalui jalan jalan tikus, apa pun alasannya mereka adalah rakyat kita yang harus kita jaga. tenaga tenaga medis kita yang ada disana sedapat mungkin dibentuk agar dapat melaksanakan tugasnya apabila ada kesulitan kesesuaian dengan jarak yang panjang karena letak geografis yang panjang jaraknya dan jika rujukan harus ke Medan sudah dipersiapkan 110 kamar khusus kepada saudara kita yang terpapar dalam kondisi berat atau sedang. RS Rujukan hanya merawat pasien yang dalam kondisi gejala ringan. Akan dilengkapi APD dan alat rapid test yang akan diberikan kepada daerah-daerah.

Yang ketiga, apabila terjadi sesuatu dengan saudara-saudara kita di manapun berada di tempat rujukan rumah sakit, maka Rumah Sakit tersebut bertanggung jawab dengan SOP terhadap saudara kita yang meninggal dunia akibat terpapar korona menyiapkan dan lakukan sop medis yang berlaku dari Kementerian Kesehatan. pemakaman dilakukan dari pemerintah daerah tempat meninggalnya pasien tersebut maka tolong siapkan makamnya dan dimatangkan dengan baik dengan aturan SOP yang berlaku.

“Inilah nilai-nilai kebangsaan kita terkhusus bagi masyarakat Sumatera Utara yang merasa  dan rasa kebersamaan kita di Sumatera Utara tercinta ini.

Dampak-dampak korona ini sangat berdampak kepada ekonomi baik dan dari pemerintah pusat memberikan stimulus dengan menaikkan bantuan beras sejahtera dari Rp.150.000 menjadi Rp. 200.000. Khusus kepada pemerintah daerah agar melakukan recofussing dan realokasi dana ini dalam rangka menanggulangi kesulitan masyarakat yang terdampak Corona ini. Istilahnya adalah ada orang miskin baru akibat Covid-19 ini dan kita harapkan kita semua dapat membantu masyarakat yang kesulitan tersebut.

Khusus kepada tenaga medis agar diperlakukan semaksimal mungkin dan untuk kita Pemprov Sumut menyikapi dengan memfokuskan anggaran kegiatan sebesar Rp 500 milyar. Pada kesempatan ini diminta kepada kita semua bergandengan tangan, kita lakukan ini semua untuk rakyat kita. Mari kita saling berkoordinasi dan berkomunikasi serta saling bantu dari 33 Kabupaten yang ada di Sumut ini, jika satu saja yang sakit, maka kita semua akan terasa sakit.

Untuk Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat menghubungi Call center Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara melalui nomor 0821-6490-2482.(Maone)

Facebook Comments