Permintaan AHM PPTK Alihkan Pembangunan Pagar

Nusantara News – Tebing Tinggi

Proyek pekerjaan pembangunan tembok pagar perkuburan pendiri Kota Tebingtinggi, Dt.  Bandar Kajum, diduga bermasalah kini mulai terkuak. Karena tidak sesuai dengan apa tempat yang direncanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi.

Pihak ahli waris keluarga besar Dt. Bandar Kajum menuding, oknum  AHM, penjaga makam keluarga besar Dt. Bandar Kajum diduga kuat ingin menguasai tanah wakaf perkuburan keluarga besar, yang berada di Jalan Flamboyan, Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi.

Sesuai dengan bestek dan rencana anggaran biaya (RAB) yang ada, pagar tembok sekaligus penahan longsor dan pagar makam Dt. Bandar Kajum, pagar itu secara bertahap direncanakan mengelilingi tanah wakaf perkuburan Dt. Bandar Kajum. Kenyataannya, awal pembangunan pondasi dan pagar bagian belakang dan memisahkan lokasi kuburan, jalan setapak dengan rumah penjaga makam AHM.

Ahli waris dari keluarga besar Dt. Bandar Kajum mengetahui adanya kecurangan dalam pembangunan pagar itu, langsung protes dan minta pekerjaan pembangunan pagar yang memisahkan lokasi kuburan, jalan setapak dan rumah penjaga makam untuk dihentikan pembangunannya.

Aprilia, selaku PPTK Proyek Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengaku,  bahwa tembok yang dibangun itu atas saran AHM. “Jika ada sisa dana berlebih,  bangunkan tembok / pagar disini”,jelas Aprilia dihadapan penjaga makam AHM di Mushalla keluarga besar Dt. Bandar Kajum, Sabtu (25/7) kemarin.

Mendengar keterangan Aprilia itu, AHM terdiam dan pihak keluarga besar Dt. Bandar Kajum terkaget dan hal seperti ini sangat aneh. Herannya, tembok yang direncanakan dari awal belum selesai dikerjakan, Kenapa tembok yang diluar perencanaan, terlebih dahulu dibangun. Yang menjadi persoalan menurut keluarga ahli waris, pekerjaan utama belum selesai dikerjakan, AHM meminta membangunkan tembok sepanjang lebih kurang 20 meter dan tinggi 2 meter diutamakan.

“Hal ini sangat aneh,  kalau cerita dana berlebih kenapa tembok yang direncanakan dari awal belum selesai sudah dibangun tembok yang diluar dari perencanaan. Ini sangat aneh, namanya dana berlebih bangun dahulu tembok yang sesuai rencana proyek. Baru dibangun yang lain, itu pun harus atas persetujuan zuriat”,tegas Rizki Maulana Djamil saat bersama ahli waris lainnya ziarah ke makam Dt. Bandar Kajum sekaligus melihat langsung pagar yang tidak sesuai perencanaan.

lanjut Rizki, yang lebih menggelikan lagi, AHM mengatakan tanah wakaf Dt. Bandar Kajum berasal dari Hj. Sofiyah anak Bandar Kajum. Ketika diminta untuk menunjukan buktinya , AHM mengatakan itu cerita  sejarah. AHM mengakui kalau dirinya ini menyelamatkan mesin air yang ada disamping rumahgnya sehingga pelaksana proyek diminta untuk membangunkan pagar tersebut.

Bicara secara logika darimana Hj. Sofiyah mewakafkan tanah, sementara Dt. Bandar Kajum yang duluan berkubur di pemakaman itu. Dahulunya, merupakan tempat tinggal dari Dt. Bandar Kajum. “Dan tidak ada istilah wakaf anak kepada orang tua, begitu juga sebaliknya. Jangan AHM membuat cerita mengada-ada, tidak punya landasan dan bukti autentik”,pungkasnya Riski.

 

Begitu juga pengakuan AHM saat dikonfirmasi Awak media belum lama ini, dia mengelak untuk mengalihkan pembangunan pagar itu. “Tak ada saya minta bangunan pagar itu dialihkan, berapa meter pagar itu urusan tekhnik pihak rekanan. Cuma, anjing sering masuk ke lokasi kuburan. Tak ada saya minta pagar itu dialihkan kesini, kalau pun nantinya lokasi kuburan penuh dan halaman serta rumah saya jadi lokasi kuburan”,aku AHM ketika itu.(D.A)

Facebook Comments