Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Sumut Adakan Workshop Supervisi Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak

WORKSHOP: Penyelenggara foto bersama peserta Workshop Supervisi Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak dari 6 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.(Foto: Dinkes Sumut)
WORKSHOP: Penyelenggara foto bersama peserta Workshop Supervisi Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak dari 6 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.(Foto: Dinkes Sumut)

MEDAN ~ Nusantaranews– Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menggelar workshop Supervisi Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Hotel Grand Kanaya, Jalan Darussalam, Medan. Kegiatan yang diikuti Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas Model, Pengelola Data KIA Dinas Kesehatan dari 6 Kabupaten/Kota ini dibuka pada Senin (20/03/2023).

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Ardi Taufik Simanjuntak, SE, M.SP saat membuka workshop ini menyampaikan, pelayanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas merupakan hal krusial sebagai ujung tombak penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas. Baik dari kondisi ruangan, kelengkapan alat hingga ketersediaan tenaga dibutuhkan untuk berjalan supaya pelayanan bisa optimal.

Didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Prov. Sumut, Hamid Rijal, SKM, M.Kes, dan Kepala Seksi Kesga dan Gizi Dinkes Prov. Sumut, Cut Diana Mutia, SKM, M.Kes, Ardi Taufik menambahkan, Bidan Koordinator sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas dan wilayah kerjanya berkewajiban untuk melakukan pemantauan dan bimbingan kepada petugas poli di Puskesmas. Maupun bidan desa di wilayah kerjanya untuk memastikan pelayanan dilakukan terstandar.

“Begitu pula secara berjenjang petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu melakukan pemantauan kepada puskesmas di wilayah kerjanya,” ujar Ardi Taufik.

Supervisi Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak, menurut Ardi Taufik, merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan daftar tilik yang sudah terstandar. Dengan adanya pendekatan penyeliaan fasilitatif, Bikor berperan membina bidan di wilayah kerjanya dalam aspek klinis medis, tapi juga berperan dalam aspek manajerial Program KIA. Pendekatan baru dalam sistem penyeliaan supervisi program KIA, dan merupakan bagian dari upaya perbaikan mutu pelayanan program KIA.

Ardi Taufik mengharapkan, workshop ini dapat mewujudkan persentase ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi dan anak mendapatkan pelayanan sesuai standar di 6 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Sekaligus Kabupaten/Kota yang melaksanakan pelayanan  kesehatan ibu dan anak dapat sesuai standar.

Kegiatan ini diikuti Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas Model, Pengelola Data KIA Dinas Kesehatan dari 6 Kabupaten/Kota. Yaitu Kabupaten Asahan, Karo, Labuhan Batu, Pak-pak Bharat, Tapanuli Utara dan Kota Tanjung Balai.

Pertemuan diadakan selama 3 hari dengan materi Modul Supervisi Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan Anak. Proses pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk presentasi, diskusi dan praktik pengisian daftar tilik. Dengan Pengajar berasal dari  Dinas Kesehatan Provinsi, Organisasi Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).

Fasilitator dari Seksi Kesga dan  Gizi DInas Kesehatan Prov, Sumut sedang memberikan materi pada peserta Workhshop.(Foto: Dinkes Sumut)
Fasilitator dari Seksi Kesga dan Gizi DInas Kesehatan Prov, Sumut sedang memberikan materi pada peserta Workhshop.(Foto: Dinkes Sumut)

Workshop ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi di Sumatera Utara. Khususnya di 6 Kabupaten/Kota yang mengikuti kegiatan tersebut.(Agus)

Facebook Comments