Sergai Lakukan Serangkaian Langkah Cepat Kendalikan Inflasi Secara Tepat

 

SERGAI-NUSANTARANEWS-Inflasi menjadi salah satu tantangan yang dihadapi daerah. Inflasi merupakan suatu kondisi di mana harga-harga barang dan jasa di pasar secara umum terus meningkat dalam jangka waktu yang cukup lama. Inflasi dapat menyebabkan dampak yang cukup signifikan pada perekonomian, seperti menurunnya daya beli masyarakat, naiknya biaya produksi bagi perusahaan, dan bahkan bisa menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial.

Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) di bawah kepemimpinan Bupati Darma Wijaya dan Wakil Bupati Adlin Tambunan menyadari betul pentingnya bagi daerah untuk segera mengambil langkah strategis demi memastikan angka inflasi di Tanah Bertuah Negeri Beradat agar terkendali.

Kondisi ekonomi global yang tidak stabil pasca pandemi Covid-19 juga memberi dampak bagi Kabupaten Sergai. Hal itulah yang menjadi dasar bagi Pemkab Sergai untuk semakin mengaktifkan peran dan fungsi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

TPID memiliki beberapa fungsi yaitu di antaranya mengkoordinasikan kebijakan pengendalian inflasi di tingkat daerah. TPID bertugas memastikan bahwa semua pihak yang terkait dalam pengendalian inflasi, seperti pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku usaha, dapat bekerja sama secara efektif. Selanjutnya memonitor dan menganalisis perkembangan harga barang dan jasa di wilayahnya. Dalam hal ini TPID akan memantau perkembangan harga barang dan jasa di pasar, serta melakukan analisis untuk memahami penyebab kenaikan harga dan potensi terjadinya inflasi. Kemudian menetapkan langkah-langkah pengendalian inflasi yang efektif. Berdasarkan hasil analisis, TPID akan menetapkan kebijakan pengendalian inflasi yang efektif dan tepat sasaran.

Kebijakan ini dapat berupa pengaturan harga, pemantauan ketersediaan stok barang dan jasa, dan sebagainya. TPID juga bertugas menyosialisasikan pengendalian inflasi ke masyarakat. TPID bertugas memberikan informasi tentang kebijakan pengendalian inflasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengendalian inflasi dalam mempertahankan stabilitas perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan fungsi-fungsi tersebut, TPID diharapkan dapat membantu pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi di wilayahnya dan menjaga stabilitas perekonomian secara nasional.

Dalam perjalanannya, sejumlah upaya dilakukan oleh Pemkab Sergai untuk mengendalikan inflasi di daerah. Yang pertama dengan menggiatkan Gerakan Belanja Kebutuhan Harian di Pasar Rakyat atau Grebek Dahsyat.

Dipenghujung tahun 2022 lalu, Bupati Darma Wijaya saat mengunjungi Pasar Rakyat Sei Rampah menjelaskan, jika Grebek Dahsyat merupakan program yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif bertransaksi di sentra perekonomian kerakyatan seperti pasar rakyat. Menurutnya ekonomi daerah sangat dipengaruhi transaksi perekonomian yang fondasinya ekonomi kerakyatan.

Dalam Grebek Dahsyat ini Bupati bahkan menginstruksikan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti kegiatan Grebek Dahsyat. Bukan sekadar instruksi, kegiatan belanja di pasar rakyat ini dibuat dengan sistematis berdasarkan jadwal. Tiap OPD diminta mengerahkan para personilnya untuk membeli berbagai kebutuhan harian di pasar rakyat di jadwal yang sudah ditentukan dan minimal jumlah pembelian yang juga telah ditetapkan. Untuk meningkatkan partisipasi ini, Pemkab Sergai lewat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) membuat inovasi berupa daftar kehadiran yang juga memuat data diri serta kegiatan transaksi menggunakan barcode.

Selain Grebek Dahsyat, TPID Kabupaten Sergai juga menggiatkan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP). Disadari oleh banyak pihak, ketersediaan pangan di suatu daerah akan sangat memengaruhi laju inflasi. Maka dari itu diperlukan serangkaian langkah yang tepat untuk memastikan kestabilan stok pangan utama benar-benar terjamin. Gernas PIP didukung oleh berbagai program dan kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan, mengurangi ketergantungan impor, memperbaiki infrastruktur dan distribusi pangan, serta menjaga ketersediaan stok pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Beberapa komoditas pangan yang disebut mempengaruhi inflasi pangan di Provinsi Sumatera Utara (Provsu) terkhusus Kabupaten Sergai adalah cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Edy Rahmayadi dalam gelaran Kick Off Gernas PIP Sumatera Utara (Sumut) secara virual pada Rabu (31/8/2022) lalu.

Pemkab Sergai, kemudian mencanangkan gerakan menanam atau Gernam. Gerakan ini, mengajak para OPD, untuk secara mandiri menanam cabai merah, yang merupakan salah satu komoditas, yang dapat memengaruhi inflasi. Meski lebih dikenal sebagai lumbung padi provinsi, namun potensi komoditi cabai, dan bawang merah di Kabupaten Sergai, tergolong menjanjikan.

Sampai bulan Juli Tahun 2022, tercatat luas tanam kedua komoditi tersebut adalah sebesar 28 hektar untuk bawang merah, dan 115 hektar untuk cabai merah. Sedangkan luas panen, mencapai 27 hektar untuk bawang merah, dan 85 hektar, untuk komoditi cabai merah.

Hasil produksinya, juga tergolong baik. Per juli 2022, panen bawang merah, sudah mencapai 218 ton, dan cabai merah, ada di angka 423 ton.

Lewat gerakan menanam ini, direncanakan 3 ribu bibit cabai merah, akan disebar ke berbagai OPD di Pemkab Sergai, lewat Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan. Gerakan menanam ini, juga akan digelar, hingga ke tingkat desa, melalui koordinasi dengan dinas PMD.

Diharapkan pencanangan Gernam ini, dapat menjadi motivasi bagi sektor produksi cabai merah, dan komoditas lainnya, untuk lebih aktif lagi meningkatkan hasil panen, yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan lokal, serta mengendalikan inflasi daerah.

Selain itu, langkah-langkah koordinasi juga dilakukan untuk memastikan angka inflasi lebih terkendali, apalagi mendekati bulan suci Ramadan yang sebentar lagi datang.

Yang terbaru, Wakil Bupati Sergai Adlin Tambunan memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sergai Triwulan I Tahun 2023, di Sei Rampah (17/2/2023).

Pada kesempatan ini, Wakil Bupati menyampaikan Berdasarkan survey pemantauan harga pada Minggu pertama dibulan Februari tahun 2023 komoditas penyumbang utama inflasi adalah beras dengan nilai inflasi sebesar 0,10 %. Adapun selain beras komuditas utama penyumbang inflasi adalah minyak goreng 0,06 %, daging ayam ras 0,06 %, bawang merah 0,06 % sementara itu komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini adalah sawi hijau 0,08 %, bensin 0,06 %, ikan dencis 0,06 %, jeruk 0,02 %,”

Pada momen ini pula dijelaskan sejumlah langkah yang bisa diimplementasikan untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Sergai. Langkah-langkah tersebut yaitu yang pertama koordinasi TPID Secara Reguler (1 seminggu sekali). Kedua melaporkan data perkembangan inflasi secara rutin setiap bulan. Selanjutnya laporan perkembangan harga bahan pokok harian, operasi pasar, penemuan kebutuhan pangan, serta pemantauan harga pangan dan migas. Keempat mengaktifkan satgas pangan. Lalu komunikasi publik yang dilakukan melalui platform sosial media seperti Facebook, Instagram, Website, serta Sergai FM.

Selanjutnya gerakan penghematan energi untuk menekan pemborosan. Kemudian gerakan tanam pangan cepat panen agar kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Lalu aktif melaksanakan kerja sama antar daerah demi memperkuat sinergi di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan. Tak lupa pula mengaktifkan jaring antar pengaman sosial. Yang tak kalah penting optimalisasi pekarangan rumah tangga. Dan jangan lupa pula membangun kepedulian sosial (dunia usaha, masyarakat mampu, ASN, dll.). Dan terakhir pelaksanaan Grebek Dahsyat.***

Facebook Comments