SAKIP Tahun 2019 Pemkab Sergai Raih Pridekat B

SAKIP Tahun 2019 Pemkab Sergai Raih Pridekat B

Nusantaranews.co.id~Batam~ Predikat B dengan nilai 64,32, mengalami kenaikan dibanding dengan penilaian tahun 2018 yang ada di angka 62,87. Hasil Evaluasi SAKIP diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo kepada Bupati Sergai Ir. H. Soekirman yang diwakili  Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai H.M. Faisal Hasrimy, AP, M,AP. Senin (10/2) di Kepulauan Riau Batam.

Bupati Soekirman melalui Sekdakab H.M Faisal Hasrimy mengatakan peraihan itu akan dijadikan pembelajaran bagi penyelenggara pemerintah untuk meningkatkan kinerja. Pada tahun ini kita akan melakukan evaluasi secara besar-besaran untuk seluruh kinerja dan kualitas OPD yang ada di Kabupaten Sergai.

Perbaikan akan dimulai pada aspek efisiensi. Pelaksanaan program kegiatan pemerintahan akan kita efisiensikan semaksimal mungkin dengan melakukan casecading. Semua kegiatan juga harus bersinergi dengan 21 capaian kinerja Bupati dan Wabup Sergai.

Dalam sambutan  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo dalam pernyataannya mendorong instansi pemerintah untuk fokus pada pencapaian prioritas pembangunan nasional melalui perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, efektif, efisien, serta monitoring hasil pembangunan yang dilakukan secara konsisten dan berkala.

Tjahjo Kumolo memiliki target di periode ini reformasi birokrasi harus selesai. Setelah lima tahun kepemimpinan presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, sudah dibuat terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ekonomi. Saat ini kita harus lebih meningkatkan nilai sosial dan lebih mengutamakan kualitas pelayanan serta peningkatan sumber daya manusia.

Lanjutnya. Pembangunan tidak semata-mata dilihat dari kinerja pemerintah pusat tetapi meliputi berbagai hal salah satunya Raihan SAKIP di setiap pemerintahan daerah. Saat ini kita memiliki kurang lebih  2,2 juta PNS. Namun masih diperlukan tenaga pengajar, penyuluh dan tenaga lapangan. Setidaknya pada 1 desa idealnya terdapat 10 orang  guru sekolah, 5 orang tenaga kesehatan dan  10 orang  penyuluh baik penyuluh pertanian atau bidang yang lain.(Mad)

Facebook Comments
No Comments

Post A Comment