23 Mar Masjid Agung dan Miniatur Ka’bah Wisata Religi Yang Ada di Serdang Bedagai
SERGAI-NUSANTARANEWS-Tradisi melekat di bulan Ramadhan adalah ngabuburit, lazimnya ngabuburit sambil menunggu beduk itu dirangkai dengan kegiatan.
Di Serdang Bedagai (Sergai) ada lokasi ngabuburit sambil menunggu beduk yang asik dan berkesan jika mengunjunginya. Ia adalah miniatur Ka’bah dan Masjid Agung Sergai.
Masyarakat dari luar Sergai jika dari Medan hanya menempuh waktu sekitar 30 menit saja. Melalui jalan tol maka harus keluar dari pintu tol Kecamatan Teluk Mengkudu.
Setelah keluar, maka akan melihat sebuah bangunan megah didominasi warna putih dengan bentuk arsitektur yang sangat unik dan menarik.
Masjid Agung ini terdiri dari tiga lantai, lantai satu di gunakan untuk perkantoran pengurus masjid, lantai dua dan tiga digunakan untuk sholat.
Untuk naik ke lantai dua dan tiga, masjid Agung Sergai ini menggunakan anak tangga dan jalur landai untuk penyandang disabilitas.
Dibawah anak tangga terlihat kotak infak dengan disain mirip makam dan keranda, tujuannya agar mengingatkan yang singgah untuk bersedekah sebelum ajal tiba.
Setiap bulan ramadhan masjid Agung yang baru saja berusia dua tahun sejak di diresmikan pada 7 Januari 2021 oleh Bupati Sergai Darma Wijaya bersama Wabup Sergai Adlin Tambunan tetap melaksanakan ramadhan fair.
Bangunan Masjid Agung dan mini atur Ka’bah ini salah satu program yang dilakukan Pemkab Sergai untuk menjadikan Kabupaten Sergai yang religious. Hal ini juga mewujudkan salah satu visi Kabupaten Sergai yang Maju Terus; Mandiri, Sejahtera, dan Religius.
Komitmen Pemkab Sergai direalisasikan dengan hadirnya Masjid Agung yang menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat, yang berdiri kokoh di jalan Lintas Medan-Tebing Tinggi tepatnya di depan pintu tol Teluk Mengkudu.
Pasca peresmian Masjid Agung tepat dihari jadi Kabupaten Sergai pada ke-17 pada 7 Januari 2021 lalu, Masjid ini berubah menjadi objek wisata religi dan dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan manasik haji bagi para calon jamaah haji sekaligus dapat dijadkan tempat praktek manasik haji bagi peserta didik.
Tentu seluruh masyarakat Sergai berharap bahwa masjid ini tidak hanya sebagai tepat melakukan ritual ibadah, akan tetapi dapat memakmurkan para jamaahnya. Kemudian dapat juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan Islami lainnya.
Jika masyarakat yang melintas dari Medan melalui jalan tol, maka harus keluar melalui pintu tol Kecamatan Teluk Mengkudu.
Setelah keluar, maka akan terlihat sebuah bangunan megah dengan didominasi berwarna putih. Pada halaman masjid pun terdapat miniature Ka’bah yang bisa dijadikan tempat kegiatan manasik haji maupun wisata religi.
Dibulan puasa ini Masyarakat yang singgah untuk ngabuburit tidak perlu kwatir sambil menunggu beduk. Di areal halaman masjid Agung ini terdapat stand penjual berbagai macam menu berbuka puasa.
Berjarak sekitar 100 meter, masyarakat bisa menikmati wisata religi yakni miniatur Ka’bah. Lokasi ini sangat luas bisa menampung banyak orang yang datang.
Dilokasi ini jika sore cuaca sangat bangus, suasana ngabuburit pasti akan lebih nyaman sambil menunggu terbenamnya matahari di upuk barat.
Dilokasi miniatur Ka’bah ini, masyarakat dapat sambil belajar tatacara menunaikan ibadah haji maupun ibadah umroh. Di bagian-bagian miniatur Ka’bah itu ada :
Hajar Aswad
Hajar Aswad paling dikenal oleh umat muslim. Dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Hajar Aswad sejatinya merupakan batu dari surga memiliki warna putih bersih.
Dikarenakan banyaknya dosa-dosa manusia, batu tersebut berubah warna menjadi hitam. (HR at-Tarmidzi no.877).
Multazam
Bagian Ka’bah ini terletak diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Multazam ini menjadi salah satu tempat yang paling mustajab untuk berdoa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Al Baihaqi dari Ibnu Abbas menyatakan.
” Antara Rukun Aswad (sudut tempat terdapatnya Hajar Aswad) dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta sesuatu di Multazam melainkan Allah mengabulkan permintaan itu.”
Sahabat di sunahkan untuk berdoa sambil menempelkan kedua tangan,dada, serta pipi ke arah Multazam.
Tidak lupa dengan niat tulus dalam berdoa dan beribadah dengan khusyu’ agar doa bisa di terkabulkan.
Maqam Ibrahim
Di miniatur Ka’bah ini juga ada Maqam Ibrahim, bagian dari Ka’bah ini sebenarnya merupakan tempat telapak kaki Nabi Ibrahim berpijak ketika membangun Ka’bah untuk pertama kalinya.
Bekas kedua telapak kaki Nabi Ibrahim tersebut memiliki panjang 27 cm dan lebar 15 cm dengan kedalaman 10 cm. Salah satu amalannya adalah sholat disisi belakang Maqam.
Mizab Ar-Rahman
Miniatur Ka’bah di Sergai juga ada Mizab Ar-Rahman adalah sebuah talang air yang berada di bagian Ka’bah tepat di atas Hijir Ismail.
Talang air ini dibuat untuk membuang genangan air dari atas bila sewaktu terjadi hujan atau saat Ka’bah sedang dibersihkan.
Saat berada di bagian Ka’bah tersebut, dianjurkan untuk berdoa dengan menghadap ke arah Mizab yang juga disebut pancuran emas.
Rukun Yamani
Pada miniatur Ka’bah ini juga ada Rukun Yamini, untuk ukuran tinggi Rukun Yamini ini aslinya mencapai 10,25 meter terletak di sisi sebelah barat daya Ka’bah.
Bagian Ka’bah ini dinamakan rukun Yamini lantaran berada di arah Yaman. letaknya sebelum Hajar Aswad. Ketika berada di rukun Yamini, Sahabat dianjurkan untuk mengusapnya.
Jumrah
Sekitar jarak 50 meter, diareal miniatur Ka’bah ini juga ada miniatur Jumrah atau lontar Jumrah.
Lontar Jumrah ini suatu kegiatan yang merupakan bagian dari ibadah haji tahunan ke kita suci Mekkah, Arab Saudi.
Para jamaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang yang berada dalam satu tempat bernama komplek jembatan Jumrah, di kota Mina yang terletak di timur Mekkah.
Sa’i
Dari sebelah selatan sekitar 50 meter dari miniatur Ka’bah juga terdapat Sa’i. Meski tidak seperti aslinya miniatur Sa’i sangat membantu untuk belajar manasik haji.
Sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki bolak-balik sebanyak 7 kali dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya.
Kedua bukit yang satu sama lainnya pada umumnya di Mekkah berjarak sekitar 405 meter, namun untuk miniatur di Sergai ini jaraknya kurang lebih 50 meter.
” Lokasi ini memang sangat cocok untuk menunggu waktu berbuka puasa, atau istilah ngabuburit” Ujar Kadis Kominfo Kab. Sergai Akmal Koto Kamis (23/3/2023).
Masyarakat yang datang, selain menikmati wisata religi, juga sambil belajar ilmu pengetahuan tentang apa-apa saja yang ada di Ka’bah, setidaknya belum bisa sampai ke Mekah Arab Saudi, sudah mengetahui sedikit apa saja yang ada di Kakbah dengan berkunjung ke Sergai.
Pemkab Sergai lanjut Akmal Koto, kita mendirikan berbagai stand di ramadhan fair areal mesjid Agung Sergai. Bagi masyarakat yang hendak berbuka puasa bisa membeli berbagai macam jenis menu buka puasa di lokasi tersebut.***
No Comments