26 Mei Dosen FAI UMSU Gelar PKPM di Ranting Muhammadiyah
Dosen FAI UMSU Gelar PKPM di Ranting Muhammadiyah
SERGAI~Nusantaranews~ Mengambil judul pembinaan kader Muhammadiyah dalam membangun nilai-nilai toleransi sebagai upaya menghadapi perbedaan paham pada masyarakat Desa Melati Kecamatan Perbaungan. Dosen FAI UMSU kembali melakukan Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM) Rabu (26/5/2021) di Mesjid Taqwa Desa Melati, Kec Perbaungan, Sergai.
PKPM itu sebagai pengabdian masyarakat bagian terpenting dalam pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi salah satu pengabdian masyarakat yang harus dilakukan oleh Dosen yaitu program kemitraan pengembangan Muhammadiyah (PKPM) yang di ikuti 28 kader Muhammadiyah yang terdiri dari ranting dan simpatisan Muhammadiyah langsung di pandu pengurus ranting Surahmat. Dibuka langsung ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab Sergai Jairan, S.Sos.
Jairai menyampaikan sangat berterima kasih banyak kepada UMSU terutama Dosen FAI UMSU yang sudah melakukan pengabdian masyarakat terhadap kader persyarikatan Muhammadiyah yang ada di desa Melati Kecamatan Perbaungan.
Pemateri Said Ahmad Sarhan Lubis membahas tentang pembinaan kader Muhammadiyah yang tangguh. Said menyampaikan bahwa seorang kader Muhammadiyah harus mempunyai fungsi yang tujuannya adalah untuk memajukan organisasi Muhammadiyah mengingat kader adalah bagian kelompok manusia yang terbaik karena terpilih merupakan inti dari kelompok yang lebih besar dan terorganisir secara permanen.
Lanjut. Said mengatakan kader Muhammadiyah sebagai hasil dari proses perkaderan adalah anggota inti yang diorganisir secara permanen dalam berkemampuan untuk menjalankan tugas serta baik di lingkungan persyarikatan umat dan bangsa guna mencapai tujuan Muhammadiyah.
Said juga mengatakan harus memahami bahwa posisi kader ada sebagai berikut yang pertama umat Islam, kedua simpatisan, ketiga aktivis, keempat kader. Berbicara tentang kader Muhammadiyah berarti tenaga inti dalam persyarikatan yang menggerakkan organisasi ke arah tercapainya tujuan persyarikatan.
Disamping itu beliau juga menyampaikan maksud dan tujuan dari Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Beliau juga menjelaskan seorang kader Muhammadiyah yang tangguh itu harus punya sifat jujur, bisa dipercaya menyampaikan kebenaran, cerdas, pandai, baik hati dermawan, berani.
Dalam kesempatan itu Dianto, M.Pd selaku pemateri kedua membahas nilai-nilai toleransi dalam mengatasi perbedaan. Ia menjelaskan bahwa toleransi adalah bentuk bagian dari menghormati, saling menghargai pendapat dengan tujuan yang baik, tidak ada perselisihan tentang paham agama yang menjadikan perpecahan umat Islam.
Lanjut Dianto toleransi mempunyai peran yang penting dalam kemajuan Muhammadiyah salah satunya itu mewujudkan kader yang solid untuk visi dan misi Muhammadiyah menjadi lebih baik lagi. Dalam bertoleransi kita juga harus memahami setiap kader Muhammadiyah harus saling menghargai perbedaan pendapat diantara para simpatisan Muhammadiyah jangan ada saling yang menghina, mengejek bahkan menjatuhkan atau menjadi bermusuhan dalam persyarikatan Muhammadiyah.
Kita melihat bahwa seorang kader Muhammadiyah harus menjadi jiwa toleransi jiwa, keikhlasan dalam berdakwah sehingga sifat toleransi dan dirinya bisa terwujud dengan baik. Beliau juga menyampaikan bahwa kader Muhammadiyah sangat berperan penting terutama dalam memajukan dakwah Muhammadiyah salah satu yaitu dengan sifat toleransi dalam dirinya.(SB01)
Facebook Comments
No Comments