02 Feb Dosen Institut Kesehatan Helvetia Gelar Pengabdian Masyarakat Edukasi Makanan Pandamping ASI pada Bayi
MEDAN ~Nusantaranews– Dosen dan Mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia menggelar pengabdian kepada masyarakat berupa Edukasi Keluarga tentang Makanan Pandamping ASI pada Bayi di Klinik Pratama Haryanti, di Jalan Setia Luhur No, 123, Kelurahan Dwi Kora, Medan, Kamis (12/01/2023).
Tim diketuai Dosen Prodi S1 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan Mey Elisa Safitri, SKM, S.Keb, M.Kes. Dengan anggota Dosen Prodi S1 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan Elvi Era Liesmayani, S.SiT, M.Keb dan Yulida Effendi Nasution, SKM, S.Keb, M.Kes. Beserta mahasiswa Prodi S1 Kebidanan Nadira Liliani Nasution dan Siti Sarah. Didampingi Bd. Haryati Ningsih, S.Tr.Keb, selaku Pimpinan Klinik Pratama Haryantari.
Mey Elisa Safitri menjelaskan, tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Menurunkan angka morbiditas pada bayi. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini di Klinik Prtama Haryantari Medan.
Target pengabdian kepada masyarakat, ujar Mey Elisa Safitri, dengan adanya Edukasi Keluarga tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi di Klinik Pratama Haryantari, dapat memberikan kontribusi pada para ibu, Dalam mempersiapkan makanan tambahan pada bayinya sejak berusia 6 bulan keatas sesuai dengan menu gizi seimbang dan sesuai kebutuhan bayi.
“Sehingga tidak didapati lagi keluarga yang memberikan MP-ASI terlalu dini atau tidak sesuai jadwal. Pemberian MP-ASI yang terlalu dini atau tidak sesuai usia bayi memiliki dampak yang cukup serius pada bayi dikemudian hari serta bayi sering sakit-sakitan. Oleh sebab itu edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pemberian MP-ASI pada bayi dan bayi menjadi lebih sehat,” papar Mey Elisa Safitri.
Para ibu peserta penyuluhan, yang datang membawa bayinya immunisasi ke Klinik Pratama Haryantari, mengatakan telah memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berusia 6 bulan serta susu formula sejak bayi lahir. Karena takut bayi kelaparan. Padahal tindakan tersebut tidak dibenarkan karena bertolak belakang dengan kebijakan Pemerintah dalam pemberian ASI Ekslusif.
“Oleh karena itu, kurangnya pengetahuan dan kesiapan ibu dalam pemberian MP-ASI menyebabkan edukasi ini sangat dibutuhkan oleh keluarga. Khususnya yang memiliki bayi yang ada di sekitar Klinik Pratama Haryantari,’ ujar Mey Elisa Safitri.
Menurut Mey Elisa Safitri, pemberian makanan yang tepat sangatlah penting untuk kelangsungan hidup dan tumbuh kembang bayi. Semakin meningkatnya umur bayi, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asupan gizi yang sangat besar. Sedangkan Air Susu Ibu (ASI) yang dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi. Oleh sebab itu mulai usia 6 bulan keatas selain ASI, bayi mulai diberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) agar kebutuhan gizinya terpenuhi.
“Dampak yang dapat timbul apabila diberikan MP-ASI lebih awal diantaranya seperti sulitnya makanan dicerna dengan baik, peluang sakit lebih besar karena sistem imunitas bayi belum sempurna, mengalami alergi makanan, berpeluang mengalami obesitas karena proses pemecahan sari-sari makanan dalam tubuh bayi belum sempurna. Bayi yang mendapatkan makanan pendamping ASI sebelum berusia enam bulan berisiko 17 kali lebih besar mengalami diare dan 3 kali infeksi saluran pernapasan atas (ISPA),” tambahnya.
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi dan memelihara kesehatan bayi, pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi optimal, serta menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada bayi.
Para peserta sangat semangat menghadiri kegiatan penyuluhan ini. Salah satu peserta, Puspa dan Rina mengatakan, melalui kegiatan penyuluhan yang diberikan di Klinik Pratama Haryantari ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai MP-ASI. Peserta merasa senang dengan adanya kegiatan ini, mereka mengatakan akan memberikan makanan pendamping ASI sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi sesuai dengan informasi yang diperoleh pada saat penyuluhan.
Peserta berharap, kegiatan PKM ini berlanjut terus di Klinik Pratama Haryantari secara berkala dengan topik yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Karena dengan PKM ini pengetahuan peserta semakin bertambah tentang MP-ASI serta pemenuhan gizi bayi semakin baik. Sehingga didapati pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. (Rilis)
No Comments