17 Mar Novel “ Penari Dari Serdang” Dapat Majukan Sergai
SEI RAMPAH-NN
Bupati Sergai Ir. H.Soerkiman ternyata orang pertama yang membaca Novel “ Penari Dari Serdang” Karya Yudhistira ANM Massardi yang baru terbit itu. “ Harapan setelah ditulisnya budaya Melayu oleh penulis terkenal Yudhistira ANM Massardi, akan membuat Kabupaten Sergai juga terkenal seperti daerah dalam kisah Novel Laskar Pelangi” paparnya pada Bedah Novel “Penari Dari Serdang” Serampangan Cinta di Negeri Melayu Karya Yudhistira ANM Massardi Minggu (16/3).
Soekirman menjelaskan ia berkunjung ke sebuah daerah, beragam tempat melihat dan datangi. Namun satu hal yang tidak akan saya lewatkan yaitu sebuah tempat yang banyak sekali dijumpai buku-buku. Saya berharap ada buku baru yang menarik untuk dibaca dan dinikmati.
Dengan kebiasaanya membaca, kata Soekirman ia menemukan Novel ” Penari dari Serdang” dan ternyata Bupati Soekirman orang pertama yang membaca Novel Karya Yudhistira ANM Massardi yang baru terbit itu. kita telah terbius oleh Novel Laskar Pelangi. Hal ini yang membuat saya sendiri sempat berkunjung ke daerah seperti yang terdapat dalam Novel itu. Ternyata setelah terkenalnya Novel Laskar pelangi, membuat sebuah daerah dalam cerita tersebut menjadi lebih maju dan berkembang dan semoga Sergai bisa seperti itu.
“ Saya telah menyelesaikan bacaan novel ini hanya dalam waktu singkat, saya terbius dengan cerita dari budaya Melayu, yang telah dilupakan dan kisah cinta anak Melayu yang membuat saya ingin terus mengulangi membacanya” paparnya.
Sebelumnya Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik, MM menyampaikan Expo Inovasi Pendidikan bahwa jajaran Dinas Pendidikan Sergai memfokuskan pendidikan pada dua sisi, yang pertama fokus pada padadidikan karakter dengan menekankan Green, Clean dan Life (GCL) serta Gerakan Pelajar Peduli Sampah (Gerappah) dan yang ke dua merupakan gerakan Literasi sekolah.
Begitu juga dikatakan Penulis Novel ” Penari dari Serdang ” Yudhistira ANM Massardi menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Sergai atas beragam prestasi yang telah diraih khususnya Inovasi Pendidikan Sergai. Sudah sepantasnya para guru mendapatkan penghargaan, karena sesungguhnya merekalah yang menjadi jiwa bangsa Indonesia.
“ Bahasa Melayu menunjukan bahwa nenek moyang kita adalah orang yang cerdas, oleh sebab itu umat Melayu adalah umat yang sudah ditinggikan kecerdasan sejak awal. Telah ditinggalkannya budaya Melayu oleh bangsa ini, yang membuat saya menulis Novel ” Penari dari Serdang”.
Sedangkan Tokoh Pemuda Sergai Dimas Tri Adji, S. IKom menyampaikan tanggapannya atas isi novel ” Penari dari Serdang” bahwa dirinya selesai membaca ini selama dua malam. Dalam novel ini kita di ajak menebak nebak ini fiksi atau nyata. Novel ini adalah novel milenial karena ditulis menggunakan smartphone. Kita sebagai generasi milenial jika tidak dapat membuat karya sehebat ini maka kita akan malu dengan sang penulis. Bagi saya membaca novel ini membuka panca Indra kesadaran dan kualitas kita apakah kita sudah peka atau belum dengan keadaan lingkungan dan budaya kita. (DR01)
No Comments