Soerkirman “ Logika, Etika dan Estetika Mulai Lupa”

Soerkirman “ Logika, Etika dan Estetika Mulai Lupa”

Sergai~Nusantaranews.co.id~Terkadang orang lupa 3 komponen dasar belajar yaitu logika, etika dan estetika. Sesuatu yang tidak logis karena sering dikembangkan meski hoax dapat dianggap menjadi logis. Maka tugas guru PAUD adalah membentuk logika yang etis, agar anak-anak memiliki etika yang berdasar logika. Kemudian jika sudah memenuhi dua unsur tadi, maka akan terbentuk seni dan keindahan yang disebut estetika. Papar Bupati Sergai Ir.H.Soekirman pada kegiatan Workshop Peningkatan Mutu Guru  PAUD se-Sergai Senin (10/2)

Belajar dalam suasana gembira seperti yang disampaikan narasumber hari ini adalah inovasi dan sangat baik. Hal tersebut agar jangan sampai terjadi kisah nyata seorang anak yang ingin menjadi ponsel, sebab orang tuanya lebih perhatian kepada ponsel ketimbang dirinya. Hal ini menjadi gambaran dan pembelajaran bagi orang tua bahwa pengaruh teknologi dapat juga memberikan nilai-nilai yang tidak baik serta mengesampingkan nilai kearifan lokal. Kata Soekirman.

Lanjut Soekirman. Hendaknya setiap dalam pertemuan keluarga agar jangan terhanyut dengan keasyikan berponsel, namun biasakanlah berkomunikasi seperti dahulu sebelum ada teknologi.Imtaq (ilmu pengetahuan dan ketaqwaan), logika, etika, estetika bagaimana agar menambah pengetahuan dan sikap pengetahuan kita dalam workshop ini yang saya yakin akan dapat menambah kerekatan dan intelektual kita sehingga generasi yang akan datang lebih baik dari generasi saat ini.

“ Membangun infrastruktur memang penting, namun membangun karakter anak didik jauh lebih penting. Jangan terfokus hanya kepada persoalan yang kasat mata, namun ada nilai yang paling mendasar yaitu karakter” Papar Soekirman lagi.

Sebelumnya ketua Panitia Alamsyah, S.Pd mengatakan Kegiatan yang diikuti 510 guru PAUD ini bertujuan agar seluruh guru PAUD di Sergai memiliki pemahaman yang jelas tentang belajar mengajar. Kegiatan ini digagas oleh Bunda PAUD, Himpaudi, Dinas Pendidikan dan Yayasan Adiluhung Nusantara.(Mad)

Facebook Comments
No Comments

Post A Comment