20 Feb Wali Kota Tegaskan Persoalan Stanting di Kota Tebing Tinggi Harus Dituntaskan
TENINGTINGGI-NN
Meskipun dalam hitungan persentase masih sangat kecil, namun Wali Kota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan berharap kepada segenap jajaran dan kader-kader kesehatan Kota Tebing Tinggi baik ditingkat Kelurahan untuk segera mengentaskan 74 orang atau sebesar (0,64%) anak stunting dari 11.500 balita yang ada, hingga kedepan Kota Tebing Tinggi harus terbebas dari yang namanya stanting.
Hal ini disampaikan Wali Kota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat melaksanakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) kepada sebanyak 1.212 orang peserta sosialisasi yang terdiri dari Kader Jumantik, Kader Posyandu, Kader Poskeskel, Kader Lansia, Pengelola Program Puskesmas, Kepala UPTD Dinas Kesehatan, Lurah, Camat, OPD dan PKK yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Tebing Tinggi di gedung Balai Kartini Kota Tebing Tinggi yang turut dihadiri Kabid P2P Dinkes Provinsi Sumut Teguh Suriadi, Selasa (19/2/2019).
Disebutkan Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan, sosialisasi ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Rakerkesnas yg dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 14 Februari 2019 lalu, yang pelaksanaanya baru 4 hari akan tetapi pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam hal ini dinkes segera menyahuti arahan dari Presiden RI Joko Widodo, yang secara nasional angka stunting tahun 2015 mencapai sebesar 37 % dan pada tahun 2018 turun menjadi 30,8 %.
“Meskipun persentase anak stunting di Kota Tebing Tinggi masih jauh dibawah nasional, namun kita jangan bangga, sebab yang pasti di Kota Tebing Tinggi anak stunting masih ada dan ini harus kita tuntaskan dengan melakukan kerjasama, terutama ibu-ibu yang merupakan garda terdepan, ibu-ibu pahlawan pembangunan, ibu-ibu adalah orang-orang yang berkarya dan bekerja demi untuk masa depan generasi bangsa untuk lebih maju,” ujar Wali Kota.
Ditegaskan Umar Zunaidi Hasibuan, kasus anak stunting di Kota Tebing Tinggi harus segera dituntaskan, masyarakat harus mau membawa anaknya ke puskesmas, puskesmas kelurahan atau puskesmas pembantu untuk ditimbang berat badannya, selanjutnya dilakukan imunisasi dan pemberian vitamin kepada anak. Untuk itu Wali Kota mengharapkan agar lurah dan camat untuk dapat segera menggerakan hal ini.
Selain persoalan stunting, Wali Kota juga mengingatkan tentang kasus DBD yang saat ini luar biasa sedang melanda Indonesia, yang ditingkat nasional 2018 saja ada terdapat sebanyak 289 kasus yang mengakibatkan kematian, dan di Kota Tebing Tinggi selama bulan Januari-Februari 2019 ini ada 47 kasus DBD dan jika dilihat dari data tahun ketahun kasus DBD ini turun naik dan itu pertanda bahwa daerah Tebing Tinggi belum terbebas dari penyebaran penyakit DBD.
“Lakukanlah peberantasan sarang nyamuk dengan cara menjaga kebersihan dan bergotong royong, serta mari tanam tanaman seperti serei wangi, lavender atau zodia, dipekarangan rumah untuk menghindari berkembangnya nyamuk ageypti. Dan Pemko Tebing Tinggi akan memberikan tantangan kepada Posyandu di kelurahan, dimana bila sampai akhir tahun ini daerahnya bebas dari DBD, nanti akan diberikan bonus sebesar Rp.3,5 juta, ini janji saya, dan semua itu hanya bisa dilakukan dengan kerja, kerja, kerja,” imbuh H Umar Zunaidi Hasibuan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi dr H Nanang Fitra Aulia Sp.PK dalam laporanya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat agar dapat hidup bersih dan sehat guna mencapai tujuan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Sehat dan sekaligus mensosialisasikan pemilu serentak 2019. (Ron)
Facebook Comments
No Comments