21 Mar Dinkes Sumut Rakor Pemberian PMT Lokal Bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Bermasalah Gizi
MEDAN ~Nusantaranews– Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengadakan rapat persiapan dalam rangka koordinasi pemberian paket makanan tambahan (PMT) lokal bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dan balita bermasalah gizi di Grand Sakura Hotel Jalan Prof. H. M. Yamin, dibuka pada Selasa (21/03/2023).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Prov. Sumut, Hamid Rijal, SKM, M.Kes mewakili Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumut, dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes saat membuka rapat mengatakan, Salah satu sasaran perioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Status gizi yang baik pada ibu hamil dan balita merupakan salah satu faktor penentu untuk keberhasilan pembangunan sumber daya manusia. Pencegahan terjadinya masalah gizi pada ibu hamil dan anak, merupakan hal penting dilaksanakan. Mulai dari menjaga kesehatan dan status gizinya saat sebelum dan selama kehamilan. Dilanjutkan pada masa menyusui, semua bayi mendapat ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, semua baduta (bayi bawah dua tahun) mendapat makanan pendamping ASI tinggi protein hewani serta memastikan setiap anak balita mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi yang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Hamid Rijal menambahkan, Ibu hamil dan Balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Dikarenakan dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mereka menderita kekurangan gizi. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin, beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). BBLR bila tidak mendapatkan penanganan yang sesuai standard seperti halnya balita dengan kekurangan gizi akan beresiko stunting.
“Tingginya masalah gizi balita merupakan manifestasi dari rumitnya permasalahan pangan dan gizi di Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan masalah gizi balita di indonesia yaitu konsumsi makanan ibu pada masa kehamilan atau bahkan saat remaja yang tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang,” ujar Hamid Rijal.
Menurut Hamid Rijal, kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi dengan memanfaatkan potensi pangan lokal dan edukasi pola konsumsi makanan bergizi. Diharapkan akan memperbaiki keluarga dan masyarakat agar mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan berlangsung secara berkelanjutan. Makanan tambahan berbasis pangan lokal selain lebih efektif juga akan menstimulasi kesinambungan pemberian makanan bergizi dimasyarakat.
“Sebagai langkah awal kegiatan pemberian paket makanan tambahan (PMT) lokal pada ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dan balita bermasalah gizi dilakukan di 5 kabupaten lokus yaitu: Kabupaten Batubara, Dairi, Padang Lawas, Mandailing Natal dan Kabupaten Nias Utara,” papar Hamid Rijal.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Cut Diana Mutia, SKM, M.Kes menambahkan, rapat persiapan dalam rangka koordinasi pemberian PMT lokal bagi ibu hamil KEK dan balita bermasalah gizi diikuti 30 orang peserta. Yaitu pegawai Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sumut, Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Sumut, Pemberdayaan TP-PKK Provsu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dukcapil Provsu, Dinas Pertanian Provsu, Dinas Ketahanan Pangan Provsu, Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Sumut, Poltekkes Kemenkes RI Jurusan Gizi dan perwakilan masyarakat.
Dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Poltekkes Kemenkes RI Jurusan Gizi dan TP-PKK Provsu.
Tujuan rapat ini, ujar Cut Diana Mutia, terlaksananya kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Lokal bagi ibu hamil KEK dan Balita bermasalah gizi sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Dengan menyamakan persepsi dan pemahaman diantara anggota Tim terkait kegiatan Pemberian Makanan Tambahan berbasis pangan Lokal bagi ibu hamil KEK dan balita bermasalah gizi. Menyusun rencana kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Lokal bagi ibu hamil KEK dan Balita bermasalah gizi. Hingga tersedianya pembagian tugas anggota Tim dalam melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Lokal bagi ibu hamil KEK dan Balita bermasalah gizi.(Agus)
No Comments