Institut Kesehatan Helvetia Beri Penyuluhan Peningkatan Kesehatan Reproduksi pada Siswi SD

KESEHATAN: Dosen dan mahasiswa Insitut Kesehatan Helvetia sedang memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang pengaruh penyuluhan menarche terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi siswi sekolah dasar di SD Negeri Nomor106146 Muliorejo.(Foto: Istimewa)

Institut Kesehatan Helvetia Beri Penyuluhan Peningkatan Kesehatan Reproduksi pada Siswi SD

MEDAN ~Nusantaranews–  Dosen dan mahasiswa Insitut Kesehatan Helvetia menggelar pendidikan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Dasar (SD) Negeri nomor 106146 Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (18/02/2022).

Para Dosen memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang pengaruh penyuluhan menarche terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi siswi sekolah dasar.

Tim diketuai Dosen Prodi D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan, Rina Hanum, SST., M.Kes. Dengan anggota Dosen Prodi D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan, Mey Elisa, SKM., M.Kes. Bersama anggota Mahasiswa Prodi D4 Kebidanan, Irma Sari, Natasya Elvira Sukma, dan Indah Pratiwi.

Dosen Prodi D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan Rina Hanum menjelaskan, tujuan pengabdian pada masyarakat untuk memberikan pengetahuan kepada para anak-anak khususnya anak di SD Negeri 106146 Muliorejo Jalan Setia, Mulyorejo, Kec. Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Guna melihat pegnaruh penyuluhan menarche terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi siswa. Sehingga membantu para remaja khususnya remaja di SD Negeri 106146 Muliorejo yang memerlukan pandangan yang lebih luas tentang kesehatan reproduksi. Diharapkan pengetahuan itu mampu untuk menjaga diri agar terhindar dari problema masa menstruasi,” ujar Rina Hanum.

Target pengabdian kepada masyarakat ini, kata Rina Hanum, anak SD khususnya di SD Negeri 106146 Muliorejo, setelah diberi penyuluhan kesehatan, siswi jadi lebih tahu dan dapat ilmu baru tentang penanganan menarche.

Siswi cukup antusias dalam penyuluhan ini. Terlihat dari munculnya keinginan bertanya dari seorang siswi bernama Adinda. Adinda mengatakan, selama ini pernah mengalami menarche, pada saat mengalami itu, adinda panik dikarenakan bingung cara pencegahannya dan diana takut apakah keadaan seperti ini merupakan sesuatu yang normal atau tidak.

“Setelah mengikuti kegiatan ini saya jadi lebih tahu tentang apa itu menarche,” ujar Adinda.(AS)

Facebook Comments
No Comments

Post A Comment