Kawasan Hutan Mangrove Tanjung Beringin Dirambah.

hutan mangrove ditebangi
SERGAI~Nusantaranews~Kawasan hutan mangrove di Dusuan II Desa Bagan Kuala Kec.Tanjung Beringin Kab.Serdang Bedagai (Sergai)  posisinya persis dipinggir laut (penyangga) dirambah warga  yang luasnya diperkirakan sudah banyak
Pantauan awak media  Kamis (24/3/2022)  di lokasi hutan mangrove Dusun II Desa Bagan Kuala, kawasan hutan terlihat sudah dikapling (dijalur) dan disetiap jalur ada tulisan dibatang pohon dengan cat warna merah bertuliskan KNTI dibawahnya tulisan KNTI juga tertulis angka.
Dari pinggir jalan setiap jalur terlihat seperti tebasan jalan tikus, tetapi setelah ditelusuri dibagian tengah hutan baru terlihat  ratusan batang pohon mangrove yang didominasi jenis kayu Api-Api dan Bakau, bahkan kayu Api-Api sudah berukuran sepaha orang dewasa yang diperkirakan sudah berusia belasan tahun telah dirambah (ditebang).
Sejumlah warga sekitar mengakui ada penebangan di hutan mangrove yang merupakan kawasan hutan, namun warga tidak mengetahui persis siapa yang bertanggung jawab melakukan perambahan hutan.
Bahkan menurut warga mereka khawatir jika aktifitas perambahan hutan mangrove ini dibiarkan berlarut-larut hutan akan gundul dan berdampak buruk pada keseimbangan ekosistim pesisir pantai, mengingat hutan mangrove tersebut berbatasan langsung dengan laut lepas.
Kepala Desa Bagan Kuala Sapril yang dibubungi wartawan membenarkan bahwa hutan mangrove di Dusun II Desa Bagan Kuala masuk kawasan hutan lindung sehingga tidak boleh ditebang (dirambah).
” Saya baru menerima kabar soal penebangan hutan mangrove ini dan dalam waktu dekat pihak Desa Bagan Kuala akan langsung turun ke lokasi hutan Mangrove untuk memastikan perambahan hutan tersebut”, pungkas Sapril.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Sergai Zulham  yang dikonfirmasi wartawan via pesan WhatsApp terkait perambahan  hutan mangrove yang disetiap jalur bertuliskan KNTI, Zulham memberikan klarifikasi bahwa hutan tersebut berada di jalur APL (Area Pemanfaatan Lain) hal tersebut berdasarkan pemetaan dari dinas Kehutanan Provinsi bapak Suryono
Dan terkait  mengenai penebangan beberapa pohon kayu adalah untuk jalur akses jalan menuju lokasi pembuatan empang paluh dan budi daya kerang dara oleh masyarakat penunggu Desa Tebing Tinggi Dungun yang tergabung dalam kelompok tani hutan Sumber Baru  bekerjasama dengan Aspek Marindo Pusat.
Melalui telepon WhatsApp Zulham Hasibuan mengakui diantaranya dalam hal kelestarian pihaknya bekerja sama dengan Aspek Marindo budidaya kerang yang bantuannya dari Marinir atau Lantamal  Pelabuhan Belawan serta KASAL.
 Terkait kegiatan tersebut menurut Zulham sudah  sowan (permisi) dengan Kepala Desa Bagan Kuala Sapril  dan terkait surat – suratnya sedang berjalan di Provinsi dan Kementerian di Jakarta, tutupnya. (Red)
Facebook Comments