2 Hari 6 Nyawa Melayang di Jalinsum Sergai Ini Pesan Bupati Soekirman..

2 Hari 6 Nyawa Melayang di Jalinsum Sergai Ini Pesan Bupati Soekirman..

NusantaraNews.co.id. Dalam kurun waktu 1 kali 48 jam ( 2 hari-red ) enam nyawa melayang akibat laka lantas di Jalinsum Serdang Bedagai ( Sergai) serta tiganya  masih menjalani masa kritis.  Tewasnya enam  pengendara serta masih kritisnya korban lain mengundang keprihatinan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H.Soekirman.

Kepada NusantaraNews.co.id  melalui pesan Whats Appnya Selasa (20/11) menyampaikan keprihatinannya kepada korban yang meninggal tersebut, Soekirman pun menghimbau agar pengendara lebih berhati-hati dan memeriksa kelengkapan kendaraannya. “ pada hal sudah dikurangi volume kendaraan dengan di operasikannya jalan tol tapi kenapa tidak berkurang laka lantas ya?” Papar Soekirman.

Dua hari berturut enam nyawa melayang di Jalan  Lintas Sergai terakhir dua nyawa ayah dan anak tewas di gilas truk sedangkan istrinya masih kritis. Satu keluarga yang menjadi korban laka itu adalah Jumino (42) serta istrinya Nuraini (38) dan anak perempuannya Safira (8) ketiganya  tinggal di Jl. Mesjid, Desa Skip, Kec Lubuk Pakam, Deli Serdang.

Peristiwa yang menewaskan Jumino dan anak perempuannya itu terjadi di Jalinsum Medan Tebing Tinggi tepatnya di KM 41-42 depan pintu tol Sei Buluh Dusun III, Desa Sei Buluh, Kec Perbaungan, Sergai Munggu (18/11) sekira pukul 20:20 WIB sedangkan istrinya kritis akibat patah tangan serta dada.

Saat itu Jumino  mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 BK 2786 RAN datang dari arah Tebing Tinggi menuju Medan setiba  dilokasi Jumino mencoba mendahulu mobil Truk Bok BK  8868 QS yang dikemudikan Ahmad Jais (39) warga Dusun I, Desa Langau Seprang, Kec Tanjung Morawa, Deli Serdang.

Jumino yang mendahului dari kiri jalan itu diduga bersenggolan dengan bagian kiri truk lalu terpental ke aspal. Jumino dan anaknya jatuh ke kanan tepat dibawah kolong truk lalu terlindas ban  kiri belakang keduanya mengalami luka berat dengan kondisi tengkorang kepala pecah tewas di tempat, sedangkan istrinya menderita patah tulang paha kanan, dada memar kini masih kritis di RS. Trianda Pasar Bengkel. Sedangkan kedua jenazah  Jumino dan anaknya Safira langsung dijemput pihak keluarga.

“ Ban kiri belakang ku terasa melindas orang tapi aku tidak bisa mengelakkan lagi karena aku tidak melihat ada memotong  trukku dari kiri jalan pada hal trukku berjalan pelan” ucap supir truk Ahmad Jais yang menyerahkan diri ke Polisi.

Sebelumnya Dua tewas dan dua masih kritis setelah Honda Supra X 125 BK 5188 NAM dan Honda Supra X BK 6645 UM saling bertabrakan di jalan Umum Dolok Masihul Tebing Tinggi tepatnya di Dusun I, Desa Krapuh, Kec Dolok Masihul, Sergai Sabtu (17/11) sekira pukul 20:20 WIB.

Keterangan di himpun   Honda Supra X 125 BK 5188 NAM dikendari Robinson Tamba (58) berboncengan dengan Binsar Simbolon (55) keduanya warga Dusun IV, Desa Pertambatan, Kec Dolok Masihul, Sergai melaju dengan kecepatan tinggi dari Dolok menuju Tebing Tinggi. Setiba dilokasi Robinson mengelakkan lubang hingga mengambil jalur ke kanan.

Naas. Saat itu pula dari arah sebaliknya melaju Honda Supra X 125 BK 6645 UM yang di kendarai Emil Satria Pasaribu (19) warga Dusun IV, Desa Huta Nauli, Kec Dolok Masihul, Sergai berboncengan dengan Prialdo Nababan (19) Warga Dusun IX, Desa Blok X, Kec Dolok Masihul, Sergai. Braak ! Kedua kreta itu saling bentur ke empatnya terkapar bersimbah darah.

Tulang pipi kanan Robinson Tambah patah, pergelangan tangan kanan, lutut kanan juta  patah membuatnya tewas di tempat sedangkan Binsar Simbolon yang di boncengnya mengalami luka robek pada bagian kepala, wajah dan tangan  sekrat dan sempat  mendapat perawatan di Klinik Buah Hati Dolok Masihul selanjutnya di rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik.

Begitu juga dengan Emil Satria Pasaribu.  Mengalami luka robek pada bagian wajah, kepala bagian dalam retak tewas dalam perwatan di Klinik Buah Hati Dolok Masihul sedangkan Prialdo Nababan mengalami luka robek pada tangan kanan, paha kanan,  lutut kanan, bahu kanan patah berobat di Klinik Buah Hati selanjutnya di rujuk ke Rsu Chevani Tebing Tinggi.

Begitu juga pada hari Sabtu (17/11) pasangan suami istri  Supriadi (58) bersama istri mudanya Leni (42) yang tinggal di Jl. Asrama Kel Bagelen, Kec Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi tewas mengenaskan dengan kondisi kepala dan perut Leni pecah,  begitu juga dengan kedua kaki Supriadi hancur di gilas mobil truk di jalinsum Medan Tebing Tinggi tepatnya di KM 46-47 depan Dinas Sosial Tunanetra Dusun I, Desa Sei Buluh, Kec Perbaungan, Sergai.

Supriadi mengendarai kreta Honda Vario BK 2582 ABJ berboncengan dengan istri mudanya Leni datang dari arah Tebing Tinggi menuju Medan. Setiba di lokasi kejadian Supriadi mencoba mendahului kendaraan yang ada di depannya hingga mengambil jalur  terlalu kekanan. Saat itu pula dari arah sebalikny amelaju mobil truk yang langsung menyambut kreta Supriadi  yang terpental tepat di bawah ban belakang truk lalu menggilas keduanya.

Kasat Lantas Polres Sergai AKP. M.Haris membenarkan peristiwa itu “ Dalam sehari dua tewas dan tiga hari ini ada enam korban jiwa serta luka-luka begitu juga kerugian jutaan rupiah” ucap Kasat.(DR01)

Facebook Comments
No Comments

Post A Comment