Jabat Direktur Pengolahan di PT. AFN (RSI) Ibu Ana ” Cerminan Wanita Kartini Masa Kini”

Direktur Pengolahan PT Aqua Farm Nusantara, Sri Rusmiana Wati akrap disapa Ana
SERGAI~Nusantaranews~Raden Adjeng Kartini merupakan sosok yang menginspirasi kaum wanita Indonesia untuk memperjuangkan hak-haknya. Ia mendirikan sekolah wanita pertama di Indonesia pada tahun 1912 agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki. Berkat jasanya, kita mengenang tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Walaupun RA Kartini telah lama tiada, semangat perjuangannya untuk membela kaum perempuan masih menginspirasi hingga saat ini. Banyak sosok wanita cerdas dan pemberani seperti Kartini yang membuktikan bahwa wanita tidak kalah dengan pria.

Kegiatan buka puasa bersama wartawan Senin (26/4/2021)  dengan Management PT. Aqua Farm Nusantara Regal Spring Indonesia (RSI) di Kafe Cindelaras, Sei Rampah. Mata wartawan melirik sesosok wanita berhijab merah ikut berbaur dengan wartawan.

Kasan Mulyono selaku Corporate  Affairs & Communication Senior Manager, serta Senior Manager Corporate Affairs & Community, Dian Octavia memperkenalkan wanita tersebut adalah Direktur Pengolahan PT. AFN RSI Sri Rusmiana yang akrap di sana Ibu Ana. Ia wanita satu satunya jabat direktur di perusahaan asing tersebut.

Sebagai wanita, Ibu Ana sangat menginspirasi. Diwawancarai wartawan Ibu Ana cukup cepat akrap dan bercerita panjang lebar, bahkan sambil menyulang bubur Candil sebagai makanan berbuka puasa Ibu Ana masih terus bercerita tentang dirinya yang gagal meraih cita-cita menjadi seorang dokter. Tapi dibalik hikmah itu, Ibu Ana terlahir dari anak TNI di Semarang sukses menjadi pemimpin di salah satu perusahaan asing yang bergerak di bidang ekspor ikan yakni PT. AFN sebagai direktur pengolahan.

Ibu tiga anak ini berusia 51 tahun yang kini mendapat amanah menjabat sebagai Direktur Pengolahan PT Aqua Farm Nusantara yang bergerak dibagian ekspor ikan tilapia ke mancanegara yang berkantor di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Ibu Ana bercerita,  saat masih duduk di bangku sekolah dasar, bercita-cita sebagai seorang dokter. Tapi sehari-harinya, Sri Rusmiana lebih cenderung dekat dengan kehidupan air. Bersama kakaknya, dia hobby mencari ikan di kali.
Ikan hasil tangkapan kembali di pelihara,  terkadang ikan-ikan tersebut mereka berikan kepada teman-teman sebayanya untuk dipelihara.
Anehnya, didikan sang ayah bekerja sebagai TNI  yang keras dan tegas tersebut malah mendukung perbuatan anak-anaknya mencari ikan disaat senggang.
Kata dia, setelah lulus SMA, dia mencoba untuk menimba ilmu  disalahsatu fakultas kedokteran untuk menguatkan cita-citanya sebagai dokter. Namun cita-cita yang diniatkannya sejak sekolah dasar kandas setelah gagal masuk fakultas kedokteran.
“Begitu gagal masuk fakultas kedokteran, sempat kecewa karena apa yang dicita-citakan sejak kecil tidak terwujud,” ungkapnya.
Menurutnya, kegagalan adalah suatu kesuksesan yang tertunda. Dia pun memilih kuliah di salahsatu fakultas perikanan di Semarang. Telah meraih sarjana D3 di bidang perikanan. Ibu Ana pun dipercaya bekerja di sebuah perusahaan ekspor ikan dan udang di Kota Semarang.
“Gagal jadi dokter, saya kuliah di fakultas bidang perikanan. Setelah meraih sarjana diterima bekerja disalahsatu perusahaan ekspor ikan dan Udang,” ujarnya.
Untuk mengembangkan karir, akhirnya dia mencoba melamar di perusahaan asing bergerak di bidang ekspor ikan tilapia di Semarang. Ibu Ana mendapat kepercayaan sebagai direktur operasional di PT Aquafarm Nusantara di Semarang.
“Setelah 4 tahun bekerja di perusahaan ekspor ikan, saya akhirnya dipercaya sebagai direktur operasional di PT Aquafarm Nusantara di Semarang,” paparnya.
Masih kata dia, saat ini dia dipercaya memegang jabatan baru sebagai Direktur Pengolahan PT Aqua Farm Nusantara  berkantor di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Dengan jabatan baru, dia terpaksa harus berjauhan dengan suami dan ketiga putranya. Walau demikian, dia tetap selalu melakukan komunikasi dengan suami dan anak-anaknya walau melalui smartphone.
“Walau sekarang tinggal di Sumatera Utara, sehingga jauh dengan keluarga, tapi mereka tetap mendukung demi pekerjaan yang saya pegang. Kami tetap komunikasi walau melalui smartphone,” bilangnya.
Bagi Ibu Ana ia sangat bersyukur menjabat sebagai direktur rekan sekerjanya sama-sama mendukung program yang di jalankan untuk memajukan perusahaan tersebut dan tetap berharap perusaan tersebut semakin maju dan sukses.(sb-01)
Facebook Comments