Mensos RI Santuni Korban Longsor di Tapsel, Bupati Ucapkan Terimakasih

TAPSEL~Nusantaranews~Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt MM, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma, ke Kantor Camat Marancar, guna menyantuni korban longsor yang terjadi di kawasan tersebut, Rabu (19/5).
Bupati mengaku, banyak belajar dari Mensos yang pernah meraih berbagai macam penghargaan ketika memimpin Kota Surabaya. Berkat tangan dingin Risma, sebut Bupati, pemerintahan di Kota Surabaya berjalan dengan baik hingga mendapat penghargaan di tingkat Internasional.
“Tentu, semangat ini pula yang akan kami bawa dalam membangun Tapsel. (Meski) khusus pada pertemuan kali ini, kita dalam suasana duka bersama keluarga (korban), Bapak Waruwu dan Bapak Sitompul,” ujar Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, tanpa adanya sinergitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, serta daerah, maka pemerintahan di Tapsel tidak akan berjalan dengan baik. Bupati tak pungkiri, banyak pihak yang terus mendukung supaya pembangunan di Tapsel dapat berjalan ke arah lebih baik. Bupati juga meminta kepada Mensos, kiranya jika ada yang kurang baik dari Tapsel bisa diberitahu kepada pihaknya agar jadi perbaikan ke depannya.
“Kita (turut berdukacita atas musibah) yang menimpa keluarga korban. Kita harapkan, (korban) yang sudah berpulang kembali ke Tuhan Maha Kuasa dan diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Bagi keluarga yang ditinggalkan, kiranya bisa lanjutkan cita-cita dan harapan mereka (korban),” tandas Bupati.
Sementara, dalam sambutannya, Mensos mengucapkan belasungkawa kepada pihak keluarga yang ditinggal korban longsor yang terjadi pada Kamis (29/4) lalu di Batang Toru. Mensos juga mengucapkan terimakasih ke Forkopimda Kabupaten Tapsel yang telah bergerak sama-sama untuk secepatnya menangani musibah tersebut.
Mengingat kondisi di lokasi kejadian yang berkontur tanah tanpa bebatuan, Mensos mengingatkan Forkopimda Tapsel, jika ada tanda-tanda hujan deras, harus sesegera mungkin mengantisipasi kawasan rawan longsor supaya tidak terjadi korban. Apalagi saat ini, kata Risma, perubahan cuaca cenderung tidak menentu sehingga mengharuskan untuk selalu waspada.
“Karena itu, saya nitip kalau yang daerah pantai, itu (jika ada) gempa yang pertama, maka gempa yang kedua mereka (warga) harus lari ke atas (dataran tinggi) untuk menghindari tsunami. Tapi kalau di sini, begitu ada longsoran-longsoran, maka kita harus biasakan segera mengungsi,” kata Mensos.
Mensos juga meminta agar hal itu dapat disosialisasikan ke masyarakat supaya mengungsi sampai menunggu kondisi aman kembali. Mensos mengaku telah menyampaikan pesan ke Bupati Tapsel, untuk menanami tanaman di sekitar lokasi seperti halnya bunga mawar atau melati yang bisa diekspor untuk jadi parfum.
Gunanya agar kualitas tanah juga dapat terjaga lebih baik. Mensos juga ceritakan pengalamannya ketika mengenyam pendidikan di Belanda yang terkenal ahli membuat bendungan. Jadi, sebut Mensos, bendungan di Belanda bisa kuat karena ditanami tanaman yang merekat sehingga tanggul kuat menahan gempuran ombak.
Saat Mensos menjabat jadi Walikota Surabaya, dia menanami di sekitar pantai tanaman yang merekat agar mampu menahan ombak dan hal itu sudah dibuktikan keberhasilannya. Mensos minta, kejadian longsor di Tapsel, kiranya dapat menjadi pelajaran agar ke depan jangan sampai ada korban lagi.
Sebagai informasi, adapun bantuan dari Kemensos RI untuk korban longsor yakni total keseluruhannya berjumlah Rp267 juta lebih. Bantuan itu, terdiri dari santunan ahli waris 12 jiwa korban longsor yang masing-masing mendapat Rp15 juta. Kemudian, bantuan paket sembako senilai Rp3,6 juta. Dan, bantuan stok penyangga logistik senilai Rp83 juta lebih.(Reza)
Facebook Comments