Camat Medan Marelan dan Jajaran Tangani Pencemaran Ratusan Bangkai Babi di Sungai Bedera

Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, S.STP turun tangan memantau dan menangani ratusan bangkai di Sungai Bederah. (Foto: Istimewa)
Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, S.STP turun tangan memantau dan menangani ratusan bangkai di Sungai Bederah. (Foto: Istimewa)

Nusantaranews~Medan~ Ratusan bangkai babi mencemari hilir Sungai Dedera dan ditemukan di danau Siombak Di kecamatan Medan Marelan, Sumatera Utara. Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, S.STP dan jajaran terjun menangani pencemaran tersebut.

Selasa sore (05/11/2019), Pemerintah Kecamatan Medan Marelan melakukan pemantauan upaya yang telah dilakukan jajarannya dan masyarakat terhadap ratusan bangkai babi di kawasan sungai Bedera hingga danau Siombak.

Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, S.STP menjelaskan, saat ini masih banyak bangkai babi. “Hampir ratusan, sebagian sudah kami upayakan dengan jajaran untuk dipinggirkan, menepikan bangkai yang di tengah. Kalau menungkinkan ditarik ke darat akan kami laksanakan, karena jumlah ratusan dengan kondisi bangkai perkiraan hampir 3 atau 4 hari,” tambah Yunus.

Camat Medan Marelan menjelaskan, pihaknya menelusuri bangkai babi itu tidak dari tempat atak kawasan mereka. “Jadi di sini ada sungai bedera  yang dilintasi kabupaten bertetanggaan dengan kami.  Bisa saja dibuang dari hulu sungai,” jelas Yunus.

Sepanjang perjalanan menumpang perahu nelayan, Yunus dan jajarannya menemukan ratusan bangkai babi terlihat sudah diikat ke pohon yang ada di pinggir sungai. Sebagian besar merupakan bangkai babi dewasa, namun dijumpai juga bangkai anak babi. Warga yang menemukannya telah menepikan dan mengikat sejumlah bangkai babi ke pohon di pinggir sungai dan danau agar tidak berpindah hingga ke pemukiman warga. Bahkan sejumlah bangkai telah dinaikkan ke daratan.

Dari laporan kepala lingkungan dan kondisi bangkai, Pemerintah Kecamatan Medan Marelan memperkirakan bangkai dibuang sejak tiga sampai empat hari yang lalu. Meski sejumlah bangkai masih dalam kondisi baik seperti baru saja dibuang. Mereka menduga pihak tidak bertanggung jawab membuang bangkai dari hulu sungai. Kemudian terbawa aliran sungai ke paluh nibung hingga masuk ke muara Siombak.

Khawatir bangkai dapat menyebarkan penyakit, penemuan ratusan bangkai ini telah dikordinasikan dengan badan lingkungan hidup pemerintah kota Medan.

Banyaknya bangkai babi di sepanjang aliran sungai bederah hingga danau Siombak, telah mengganggu aktivitas nelayan. Terutama saat mencari ikan di sungai serta menggunakan lalu lintas sungai untuk menuju perairan laut belawan.

“Ya bauklah seperti ulat berkembang biak. Kalau bisa dibasmilah yang membuang, saya lihat sudah 3 sampai 4 hari. Ada yang baru ada yang lama. Saya lihat dari sungai bedera arah kemari karena dibawa air pasang,” ujar nelayan Marelan, Bambang.

Guna mencegah terulangnya pembuangan bangkai babi, pemerintah kecamatan Marelan bekerja sama  dengan TNI-Polri mengawasi kawasan sungai Bedera. Sembari melakukan upaya mencegah bangkai babi masuk ke kawasan pemukiman.

Facebook Comments