Mimpi Gigi Patah dan Banjir Kedua Orang Tua Korban Minta Kolam Milik TM  di Tutup

Ayah Dari Pastra 
SERGAI~Nusantaranews~ Sudiono (41) bersama istrinya Eliani (38) tidak menyangka akan kehilangan Pastra sulung dari dua bersaudara ini. Sebelum kejadian Sudiono mengaku mimpi giginya patah dan terjadi banjir namun anaknya Pastra tidak selamat dalam banjir itu.
Ayah Dari Afiz
Disambangi ke rumah duka. Sudiono mengaku saat kejadian ia berada di Aceh. Mendapat kabar anaknya meninggal ia langsung pulang. Ia pun tidak menyaksikan pemakaman anaknya. Kepada Nusantaranews Sudiono mengatakan mimpi buruk bahwa giginya patah dan ia pun berpesan ke ibunya Suriati (63) untuk memanjakan doa keselamatan, namun ia kembali mimpi terjadi banjir dimana ia dan istrinya serta anak keduanya selamat dalam banjir itu namun Pastra tidak terlihat.
Revan Abang Dari Afiz Yang  Selamat
” Aku dua kali mimpi buruk dan aku juga sudah merasakan bahwa akan ada musibah yang akan terjadi kepada ku, setelah sehari mimpi ternyata aku mendapat kabar anak ku meninggal selanjutnya aku pun pulang dari Aceh ke Perbaungan dan tidak melihat pemakaman anakku” ucapnya terisak.
Begitu juga dikatakan kedua orang tua Afiz yakni  Jaka Utama (33) dan istrinya Rindi Pramita (32) anak bungsu dari dua bersaudara itu mengatakan anak yang rajin beribadah puasa dan solat, bahkan sebelum kejadian ketiganya sempat solat Zuhur.  Tapi kedua orang tua Afiz tidak memiliki firasat buruk akan kehilangan anaknya di bulan ramadhan ini.
” Kami tidak ada firasat buruk akan kehilangan anak kami mungkin ini sudah musibah kami hanya berserah ke pada Allah” papar Jaka.
Jaka Utama, Rindi Pramita dan Sudiono serta Eliani juga sangat menyesalkan pemilik kolam atas nama TM yang merupakan pejabat tinggi di PT. Indah Pontjan Perbaungan  hingga merenggut nyawa anak-anak mereka membiarkan lokasi kolam tidak diawasi dan tidak dipagar atau di timbun kembali.
” Kami meminta kolam itu di tutup kembali, biarlah anak kami jadi korban asal jangan ada korban lain lagi” imbuh ke dua orang tua korban.
Diakui Jaka Utama lokasi itu awalnya milik warga lalu di korek dan tanahnya di ambil hingga kedalaman kurang lebih 4 meter selanjutnya di beli  oleh TM dengan kondisi sudah menjadi kolam, namun kami meminta kolam itu agar di timbun kembali karena ada dua kolam di lokasi itu dan sering dijadikan lokasi mandi anak-anak. Papar Jaka Utama.
Terkait hal ini Kapolres Sergai AKBP. Robin Simatupang dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan tidak ada unsur pidana dalam peristiwa itu begitu juga dengan kedua belah pihak tidak merasa keberatan karena anaknya yang lasak.
” Anaknya mandi-mandi di lokasi sawah karena anaknya yang lasak hingga tenggelam” papar Kapolres.
Amatan Nusantaranews di lokasi kejadian masih dipasang garis polis line kedalaman kolam jauh setinggi orang dewasa dan sering dijadikan tempat mandi-mandi dan jauh dari lokasi pemukiman dan di kelilingi sawah.(Maone)
Lokasi Kejadian Kolam Sedalam lebih Dari Orang Dewasa
Facebook Comments