94 Wisudawan STAIS Memiliki Tanggungjawab Sebagai Cendikiawan 

 Ketua Yayasan STAIS Tebing Tinggi Sri Deli, Jusua Barus MA didampingi Abdul Hamid MA saat memberikan plakat kepada Wali Kota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan.
TEBINGTINGGI-NN
          Ketua Yayasan yang juga Ketua Senat Wisuda angkatan Ke IX STAIS Tebing Tinggi Deli Tahun 2018, Jusua Barus MA memimpin sidang Senat Terbuka Wisuda Ke IX STAIS Tebing Tinggi Sri Deli kepada 94 orang wisudawan dan wisudawati di Gedung Olahraga Asber Nasution Jalan Gunung Lauser Kota Tebing Tinggi, Sabtu (8/12/2018) siang.
          Dalam sambutannya Ketua STAIS Tebing Tinggi Sri Deli, Jusua Barus MA mengatakan bahwa STAIS Tebing Tinggi kedepan harus menjadi pusat peradaban kemajuan pendidikan agama islam di Kota Tebing Tinggi dan para lulusan wisudawan wisudawati harus bisa menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tebing Tinggi.
          “Hari ini kita melakukan wisuda STAIS Tebing Tinggi Sri Deli sebanyak 94 orang, kedepan mereka diharapkan bisa berperan aktif di tengah-tengah masyarakat  dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa STAIS Tebing Tinggi Sri Deli adalah sekolah tinggi ilmu agama islam yang terbaik di Kota Tebing Tinggi. Kami berharap masyarakat mendaftarkan anaknya ke STAIS,” harap Jusua Barus.
          Sementara itu, Wali Kota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan yang memberikan orasi ilmiahnya mengatakan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati karena telah mengakhiri kuliahnya di STAIS Tebing Tinggi Sri Deli. STAIS telah berhasil membuat anak-anak menjadi sarjana yang teruji dan saya sampaikan kepada wisudawan wisudawati ada hal berat yang harus dipikul setelah lulus, karena cara berpikir sarjana dan berpikir anak sekolah itu berbeda, karena berpikirnya sarjana adalah secara analisa.
          Dikatakan Umar Zunaidi, sebagai seorang sarjana kita memiliki tanggungjawab sebagai cendikiawan yang bertindak serta  berpikir harus intelektual, tamat dari suatu perguruan tinggi islam harus punya jiwa rahmatan lil alamin, artinya bisa selalu memberikan kesejukan bagi semua orang. “Harus dimaklumi menjadi seorang sarjana bukan untuk diperlakukan dengan istimewa, kepada kita sekarang saat ini harus bisa mengimplementasikan ilmu kita kepada masyarakat dengan sebaik baiknya. Masyarakat kaya berderma dengan uangnya dan wisudawan berderma dengan ilmunya,” imbuhnya.
          Ditambahkan Wali Kota, di Indonesia setiap kaum profesional itu terindikasi dengan bayaran,  tetapi seorang profesional itu harus punya etika dan harus di pertahankan secara berkesinambungan. “Orang tua tidak akan berhenti mendoakan anaknya sampai akhir khayatnya dan jangan pernah anak menggurui orang tua,” tegas Umar Zunaidi.
          Mencari ilmu itu dikatakan Umar Zunaidi Hasibuan tidak akan pernah ada habisnya, karena kita harus menuntut ilmu itu sampai liang lahat sesuai dengan sabda rasullahlah. Zaman sekarang kita harus mampu bersaing dengan kemajuan globalisasi dalam  perkembangan ilmu, banyak negara maju sekarang menggunakan robot untuk mengatasi semua permasalahan dalam pekerjaan baik di bagian pabrik dan yang lainnya.
          “Alumni ini harus mampu bersaing dengan kemajuan Indonesia khususnya Kota Tebing Tinggi. Jagalah harkat martabat dan almamater karena almamater adalah ibu kita. Semoga wisudawan dapat mengabadikan dirinya kepada bangsa dan negara, almamater serta kepada kedua orang tuanya.
          Sebelumnya Ketua Panitia Muhammad Idris Sitorus MA mengatakan bahwa yang mengikuti wisuda sebanyak 94 orang dari jurusan PAI dan KPI. Acara ini tampak turut dihadiri Ketua Kopertis Sumatera Utara yang diwakili oleh Sekretaris Kopertis dr Ansari Yamama, Wakil Ketua DPRD Muhammad Hazly Ashari Hasibuan dan Kapolsek Rambutan AKP Hendrik Surbakti. (Ron)
Facebook Comments