2.473 Personel Dikerahkan Amankan Imlek 2571 di Sumut

Petugas Jihandak Gegana Brimob Polda Sumut memeriksa keamanan di Vihara di Medan.
Petugas Jihandak Gegana Brimob Polda Sumut memeriksa keamanan di Vihara di Medan.

MEDAN ~Nusantaranews~ Sebanyak 2.473 personel dikerahkan untuk pengamanan Perayaan Tahun Baru Imlek 2571 di Sumatera Utara.  Terutama ditempatkan di seluruh Vihara maupun kelenteng yang ada di Sumut.

“Secara umum kita sudah siap mengamankan Tahun Baru Imlek di Sumut,” kata Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Jumat (24/1/2020).

Martuani mengatakan, pihaknya bersama Forkopimda Provinsi Sumut akan mengecek tempat-tempat yang akan melaksanakan ibadah. “Nanti malam akan kita lakukan pengecekan. Ada empat tempat yang akan kita cek,” ungkapnya.

Untuk memberi rasa aman kepada umat Budha yang melaksanakan Perayaan Imlek, Martuani mengingatkan kepada seluruh kapolres dan jajaran untuk tanggap dalam mengantisipasi gangguan kamtibmas. “Lakukan pendataan vihara dan tempat-tempat yang akan dijadikan Perayaan Imlek, kemudian melakukan pengamanan baik berpakaian dinas maupun pakaian bebas,” imbaunya.  “Semoga dengan pengamanan ekstra ketat ini Perayaan Imlek di Sumut berjalan aman tanpa gangguan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengunjungi Masjid Alhurriyah, Jalan M Yakub, Medan Perjuangan, Jumat (24/1/2020). Usai jamaah melaksanakan Sholat Jum’at, Kapoldasu menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas didampingi Wakapolda Sumut Brigjen Mardiaz Khusin Dwihananto, Kabid Humas Poldasu Tatan DA, Kapolsek Medan Timur M.Arifin dan seluruh pejabat utama Polda Sumut.

Kehadiran orang nomor satu Poldasu itu disambut para jamaah tak terkeculi ibu-ibu yang berhadir di Masjid yang dalam renovasi tersebut. Ketua BKM Masjid Al Huriah Muhammad Thohir Nasution menyampaikan selamat datang mengungkapkan pembangunan Mmasjid yang dilakukan belum selesai dan sudah tiga kali direnovasi biaya mencapai 2 miliar dan hingga selesai sekitar 1,5 miliar lagi.

Kapoldasu menyampaikan kehadiranya di Masjid Alhurriyah untuk memperkenalkan diri sejak bertugas lima pekan. “Kami punya program untuk memperkenalkan bahwa polisi tak bisa sendiri melaksanakan tugas Kamtimbas tanpa jalinan kerjasama dengan masyarakat khususnya di lingkungannya sendiri,” tambahnya.

Selama 5 pekan pertama kepemimpinan dirinya di Sumut, sedikitnya 30 Kg sabu telah digagalkan peredarannya oleh polisi. Juga, tiga orang jaringan pengedar telah ditembak mati. Menurutnya, itu sebagai bukti keseriusan mereka dalam hal pemberantasan narkoba.

Namun, meski begitu bukan berarti kata dia, penindakan terhadap kejahatan narkoba yang mereka lakukan sudah berhasil.Penindakan akan efektif bila aparat TNI/Polri juga didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Ada adagium dalam dunia kejahatan, kalau ditangkap polisi 30, yang lolos pasti lebih banyak. Karenanya kita minta bantuan ustad, alim ulama. Karena apa? Taruhannya anak-anak kita,” kata Martuani

Ancaman narkoba kata dia, adalah ancaman bagi keluarga. Perlu pencegahan dini dari keluarga untuk mengawasi anak-anak. “Kalau pulang anak ditanya. Sekali-sekali periksa kamarnya. Razia kamarnya. Ketika dia tidur, razia dompetnya apa isinya. Untuk apa? Kalau dari awal kita tahu, maka lebih mudah mengobatinya,” ungkapnya.

Sumut menurut Martuani, pada awalnya adalah jalur lintasan narkoba dari beberapa negara yang disinyalir menjadi pemasok barang haram itu. Beberapa negara itu antara lain Myanmar, Thailand, serta Malaysia. Namun, belakangan, Sumut kemudian juga menjadi pasar besar narkoba.

“Anggota saya ada 23 ribu, dengan 33 kabupaten/kota. Polres, Polsek ada 270, sementara ada 450 kecamatan. Artinya kami tidak bisa sendiri dengan keterbatasan ini,” jelasnya.

Diakhir kegiatan Kapoldasu memberi tali asih serta bantuan pada masjid yang tengah dilakukan perbaikan ini. Kegiatan ini bagian dari program Jumat Barokah saban Jumat serta Minggu Kasih pada setiap Minggu.(AS)

Facebook Comments